Maka dari itu, informasi tersebut termasuk dalam kategori Misleading Content
Sementara itu, pesan yang beredar di media sosial terkait unggahan tabel daftar varian virus Corona mengambil seluruh alfabet dalam Yunani kuno dengan menggunakan beberapa abjad sebagai nama varian baru SARS-Cov-2.
Dilaporkan bahwa secara resmi penggunaan alfabet Yunani digunakan pada 31 Mei 2021 bertujuan untuk menghilangkan stigma dari nama-nama varian baru yang sebelumnya diidentikan dengan negara tertentu.
Penamaan yang menggunakan alfabet Yunani lebih mudah digunakan dibandingkan dengan nama asli yang menggunakan istilah Sains.
John Hopkin University menjelaskan bahwa munculnya varian virus terjadi ketika ada perubahan atau mutasi pada gen virus.
Hal tersebut merupakan sifat virus RNA seperti virus Corona yang dapat berevolusi dan berubah secara bertahap.
Pasalnya, perbedaan geografis cenderung menghasilkan varian yang berbeda secara genetik.
Dalam tabel Varian Delta, penggunaan nama Kappa dan Etta diluncurkan pada 2021.
Namun, informasi tersebut tidaklah benar karena varian-varian tersebut telah ditemukan sejak 2020 lalu.***