MEDIA BLITAR – Sejumlah mahasiswa himpunan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Blitar menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Blitar pada Senin pagi ini.
Unjuk rasa yang digelar mahasiswa HMI adalah terkait ponolakan terhadap penundaan pemilu 2024 sekaligus narasi perpanjangan jabatan presiden menjadi 3 periode hingga kenaikan BBM.
Aksi berjalan mundur dilakukan mpara mahasiswa HMI dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Kantor DPRD Kota Blitar yang terlrtak di Jalan Ahmad Yani.
Tujuan dilakukannya aksi mundur tersebut sendiri adalah sebagai simbol dari mundurnya demokrasi di Indonesia.
"Aksi berjalan mundur ini sebagai simbol mundurnya demokrasi di Indonesia," ujar seorang mahasiswa yang berdiri diatas mobil.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Kantor DPRD Kota Blitar, para mahasiswa HMI meneriakkan beberapa tuntutan.
Beberapa tuntutan diteriakkan orator unjuk rasa mulai dari penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Tidak hanya itu, sang orator juga meminta pemerintah menurunkan harga BBM karena dinilai membuat masyarakat sengsara di tengah harga kebutuhan seperti minyak goreng yang juga naik.
"Kami menolak penundaan pemilu dan pemilu presiden harus sesuai dengan konsitusi, kami juga menolak masa jabatan presiden 3 periode," ujar sang orator.
Baca Juga: Breaking News! Ade Armando Luka Parah Dihajar Massa saat Demonstrasi di Depan Gedung DPR RI
"Rakyat sengsara dengan harga kebutuhan bahan pokok dan BBM yang terus naik," tambahnya.
Pihak DPRD kota Blitar pun akhirnya mengeluarkan perwakilan untuk menemui para mahasiswa yang tengah berunjuk rasa dan mengajak berdialog dengan masuk ke dalam gedung.
Namun para mahasiswa HMI menolak masuk dan justru mengajak perwakilan DPRD kota Blitar duduk bersama di luar untuk berdialog.
Baca Juga: Jadwal Bracket Playoff MPL ID S9: Tim RRQ Hoshi dan ONIC Esports Menunggu di Upper Bracket
Mereka menginginkan dialog dilakukan di luar karena ingin semua tuntutan dan pembicaraan mereka didengarkan semua yang hadir di lokasi.
Beberapa tuntutan mahasiswa HMI pun diungkapkan dalam Nota kesepahaman yang dibacakan oleh perwakilan mahasiswa dan juga DPRD kota Blitar, diantaranya mendorong agar pemerintah menjaga agar tidak terjadi kelangkaaan BBM dan mengirim maklumat untuk mengkaji kembali terkait kebijakan kenaikan harga BBM dan kelangkaan minyak goreng.***