Network
MEDIA BLITAR - Di samping kegagalan untuk mengakhiri krisis Covid-19 dan melonjaknya tingkat utang, inflasi telah muncul sebagai salah satu kekhawatiran utama bagi manajer cadangan bank sentral
Hal ini ditunjukkan dari hasil survei UBS yang dirilis pada Rabu, 7 Juli 2021.
Kekhawatiran tentang inflasi dan kenaikan yang tidak terkendali dalam hasil jangka panjang, ditunjukkan dari risiko yang tidak ditandai oleh sejumlah peserta dalam Survei Manajer Cadangan Tahunan tahun lalu, di mana menunjukkan ada 57% responden tahun ini sebagai risiko utama, bagi ekonomi global.
Sementara itu, kegagalan untuk mengakhiri pandemi disebut sebagai kekhawatiran oleh 79% responden, dengan 71% lesu pada tingkat utang pemerintah.
Baca Juga: Miliarder Meksiko Siapkan Bisnis Perbankannya Akan Rangkul Bitcoin
Hal ini, mencerminkan kondisi kecemasan tentang gravitasi Covid-19, di mana setengah dari peserta survei percaya, jika virus akan berakhir setelah tahun 2022.
Manajer cadangan dari hampir 30 bank sentral global menanggapi survey yang telah dilakukan selama bulan April dan Juni.
Dikutip dari Reuters, bahwa Massimiliano Castelli, kepala strategi dan saran UBS, pasar negara global mengatakan, "Inflasi kembali menjadi perhatian utama para bankir sentral."
Baca Juga: Hentikan Penyebaran Covid-19, Pembatasan Ketat di Sydney Australia Diperpanjang Satu Minggu
"Mayoritas mengatakan mereka mengharapkan kenaikan, tetapi tidak bergerak ke tingkat inflasi yang sangat tinggi. Jadi tampaknya ada semacam pandangan di antara komunitas bank sentral, bahwa kenaikan inflasi saat ini yang kita alami bersifat sementara," sambungnya.
