Ikuti Pameran Teknologi Industri di Jerman, Indonesia Ingin Investor Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional

- 9 April 2021, 19:22 WIB
Ilustrasi Pameran HANNOVER MESSE
Ilustrasi Pameran HANNOVER MESSE /Dirk Meussling/

MEDIA BLITAR – Dilansir dari laman kominfo, Indonesia mengambil kesempatan mengikuti ajang pameran Hannover Messe, nama pameran produk teknologi industri terbesar di dunia yang diadakan di Hannover, salah satu kota industri terpenting di Jerman.

Singkat cerita bermula dari Sebuah pameran bernama Hannover Export Fair, sebuah pameran yang digelar pertama kali pada tahun 1947. Dalam pameran tersebut di perkenalkan beragam produk inovasi pertanian dan makanan seperti mesin-mesin traktor, mesin pengolah gandum dan lainnya menarik minat 736 ribu pengunjung dan investor yang datang dari 53 negara.

Baca Juga: Perketat Proses Skrining pada Kedatangan Internasional, Varian Virus E484K Dinilai Lebih Mudah Menular

Dalam pameran yang berlangsung selama 21 hari tersebut, berhasil mencatat transaksi investasi dan kontrak ekspor hingga USD32 juta atau setara Rp464 miliar dengan kurs Rp14.500 per dolar. Keberhasilan mendatangkan investor dan melakukan beragam kontrak ekspor bernilai puluhan juta dolar lewat Hannover Export Fair membuat Jerman semakin bersemangat.

Pada 1950, mereka pun membuka kesempatan pihak asing ikut menjadi peserta. Tiga tahun kemudian, sebuah bandar udara internasional selesai dibangun di Hannover untuk memudahkan konektivitas dunia mendatangi pameran. Barulah pada 1961 Hannover Messe resmi disematkan sebagai nama pameran produk teknologi industri terbesar di dunia.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang Mudik! 6-17 Mei 2021 Transportasi Dihentikan

Tak sekadar pameran biasa, Hannover Messe betul-betul sangat dimanfaatkan oleh para investor dan produsen peserta pameran untuk saling bertemu.

Diibuktikan dengan adanya 80 agenda konferensi dan forum serta 1.400 kegiatan lainnya selama Hannover Messe 2019 diadakan. Dua pertiga dari sekitar 200 ribu pengunjung yang datang dari 91 negara ke pameran merupakan pengambil kebijakan investasi di korporasinya.

Melihat besarnya peluang tersebut, Indonesia pun mengambil kesempatan untuk ikut pada pameran tersebut. Terlebih, sektor manufaktur memiliki kontribusi sebesar 20 persen dari PDB nasional.

Sebuah kesepakatan bersama dibuat di Jakarta pada 1 November 2018 antara Pemerintah Indonesia dan Deutsche Messe AG, selaku penyelenggara Hannover Messe.

Baca Juga: BOCORAN IKATAN CINTA JUMAT 9 APRIL 2021: Papa Surya Tahu Elsa Pernah Minum Dengan Roy, Elsa Mengaku?

Menteri Perindustrian yang menjabat saat itu, Airlangga Hartarto dan CEO Deutsche Messe Joachen Köckler menandatangani kontrak kerja sama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara mitra resmi (official partner country) Hannover Messe 2020.

Airlangga menyatakan, dengan menjadi negara mitra resmi, Indonesia berupaya memperkenalkan peta jalan (roadmap) Making Indonesia 4.0 ke seluruh dunia. Selain itu juga untuk mendorong investasi serta meningkatkan kemampuan manufaktur dan pengembangan infrastruktur digital.

Partisipasi Indonesia juga memperkuat national branding untuk meningkatkan investasi asing dan mendorong kerja sama di sektor industri.

Baca Juga: Kerjasama Bareng, Ternyata Arya Saloka dan Amanda Manopo Tak Saling Mengidolakan, Ini Sosok Idola Mereka

Sayangnya Hannover Messe 2020 batal dilaksanakan karena pandemi COVID-19 yang melanda seluruh negara. Pelaksanaannya pun diundur setahun atau tepatnya pada 12-16 April 2021 dan dilakukan secara digital untuk pertama kalinya.

Pameran tersebut akan dibuka langsung oleh Kanselir Jerman Angela Merkel. Kemajuan teknologi digital terutama pada sektor kesehatan pun akan ditampilkan dalam pameran tersebut. 

Adanya pandemi ini mengacaukan ekonomi global, termasuk Indonesia. Namun, ada sektor industri tertentu di Indonesia yang mampu bertahan melewati fase kritis dari pandemi ini.

Banyak hal dilakukan oleh para pelaku usaha rintisan (startup) digital lewat inovasi-inovasinya hingga di masa pandemi ini mampu tumbuh hingga 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Merinding! Cerita Horror Taman Nasional Alas Purwo di Twitter, Banyak Kejadian Hal Gaib

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebanyak 63 startup nasional akan diboyong dan menjadi bagian dari 156 peserta asal Indonesia ke Hannover.

Ke-156 peserta ini bagian dari 7 sektor prioritas nasional yang akan ditampilkan Indonesia. Ketujuh sektor yang telah mendukung tema Indonesia Making 4.0 itu adalah makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, elektronik, kimia, farmasi, serta peralatan medis.

Agus menjelaskan, dari 156 peserta yang terakurasi, selain startup, 13 di antaranya adalah perusahaan BUMN, 66 perusahaan swasta, dua asosiasi, empat kementerian dan lembaga, serta delapan lainnya kawasan industri.

Baca Juga: Tips Membangun Personal Branding Di Media Sosial Instagram, No. 6 Yang Paling Penting

Agus juga menyampaikan ajang pameran Hannover Messe akan banyak dikunjungi oleh pelaku usaha sampai investor mancanegara, hal tersebut akan membawa peluang besar bagi Indonesia menarik investasi, memperluas pasar ekspor, dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Dengan adanya ajang pameran Hannover Messe 2021 harus bisa dimanfaatkan Indonesia untuk kebangkitan perekonomian nasional.

Kehadiran ke-156 peserta dengan berbagai inovasi produknya di Jerman diharapkan mampu menarik lebih banyak lagi arus investasi asing ke Indonesia dan ikut membantu pemulihan ekonomi nasional. ***

 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x