Lima Santri di Pamekasan Tewas Usai Tertimpa Tebing Longsor

- 24 Februari 2021, 22:47 WIB
Tanah longsor, 5 warga Pamekasan meninggal dunia di Kampung Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Rabu siang, 24 Februari 2021
Tanah longsor, 5 warga Pamekasan meninggal dunia di Kampung Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur pada Rabu siang, 24 Februari 2021 /bnpb.go.id/

MEDIA BLITAR - Lima santri di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nidhomiyah Pamekasan, Madura, meninggal dunia. Lima korban tewas usai tertimbun longsor pada Rabu, 24 Februari 2021, dini hari.

"Total jumlah korban tujuh orang, lima orang meninggal dunia, satu orang patah tulang dan satu orang santri lainnya selamat," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono dikutip Media Blitar dari Antara, Rabu.

Baca Juga: Bayern Munchen Buktikan Sebagai Juara Bertahan Liga Champions Usai Hajar Lazio 4-1

Budi menjelaskan, lokasi longsor berada di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean.

Lima korban tewas akibat longsor seluruhnya berasal dari luar wilayah Pamekasan. Tiga santri dari Jember, dua lainnya dari Sampang dan Sumenep.

Berdasarkan manifestasi, lima korban tewas meliputi Santi (14) dan Nur Azizah (13). Keduanya berasal dari Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.

Korban lainnya bernama Siti Komariyah (17) asal Desa Palampang, Kecematan Sumber dari kabupaten yang sama.

Baca Juga: Anang Jelaskan Kondisi Keluarga Yang Positif Covid-19, Ashanty Sempat Drop dan Sesak?

Korban lainnya yang meninggal dunia dari Kabupaten Sampang bernama Robiatul Adawiyah (14) asal Desa Poreh, Kecamatan Karangpenang.

Sedangkan korban terakhir ialah Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan dari Kabupaten Sumenep.

Korban yang dinyatakan tewas seluruhnya telah berada di rumah duka dan dimakamkan.

Baca Juga: Ikuti Vaksin Tahap Pertama, 72 Polisi di Blitar Kota Disuntik

Sebagai informasi, bencana tebing longsor menimpa santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah asuhan KH Muhedi ini terjadi Rabu (24/2) sekitar pukul 02.00 WIB.

Longsor ini dipicu akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah itu sejak pukul 01.30 wib. Material longsor dari tebing setinggi 7 meter tersebut menimbun dua kamar di pondok putri.

Warga setempat yang tahu kejadian itu lantas membantu membersihkan material longsor.

Baca Juga: Jual Beli Jabatan, Kepala Kemenag Mandailing Natal Ditangkap Kejaksaan

Berdasarkan data BPBD, ada delapan wilayah yang masuk lokasi rawan longsor. Satu diantaranya Kecamatan Pasean yang memakan korban.

Selain lima korban tewas, terdapat seorang patah tulang. Dalam musibah itu ada satu santri lainnya yang berhasil menyelamatkan diri.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah