Tak Mengindahkan Larangan Berkerumun di Timbunan Abu Gunung Semeru, Warga Sumberwuluh Dibuat Kocar-kacir

5 Desember 2021, 11:48 WIB
Tak Mengindahkan Larangan Berkerumun di Timbunan Abu Gunung Semeru, Warga Sumberwuluh Dibuat Kocar-kacir /ANTARA/Zabur Karuru

MEDIA BLITAR – Warga desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dibuat kocar-kacir akibat tidak mengindahkan larangan petugas untuk tidak mendekati wilayah yang tertimbun abu vulkanik guguran dari Gunung Semeru.

Tercatat Sabtu sore 4 Desember 2021, Gunung Semeru meluncurkan asap panas yang menimbulkan hujan abu ke daerah di sekitarnya pemukiman warga.

Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu mengungsi untuk menghindari dampak guguran awan panasnya.

Baca Juga: Berakhir Panik, Dilarang Mendekati Gunung Semeru Warga Nekat Berkerumun di Wilayah Timbunan Abu Semeru

Namun, setelah sehari meninggalkan desa, warga tampak memadati Kampung Renteng yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Wilayah ini tercatat menjadi wilayah yang tertimbun abu vulkanik guguran dari Gunung Semeru pada Minggu pagi.

Namun sedari pagi warga yang mengungsi kembali ke kampung untuk melihat-lihat guguran abu vulkanik itu, padahal aparat masih melarang untuk warga mendekati lokasi tersebut karena bahaya masih mengancam.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus: BNPB Kucurkan Bantuan Logistik Senilai 1,1 Miliar untuk Kebutuhan Para Pengungsi

"Mulai tadi pagi banyak yang datang. Ada yang melihat-lihat, ada yang ingin tahu kondisi keluarganya," kata Ponijan, warga Kampung Renteng.

Kemungkinan ancaman aktivitas vulkanik ini juga dibenarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan akan ada potensi bahaya erupsi susulan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Geologi Kementerian dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa Gunung Semeru saat ini masih berstatus level 2 atau waspada.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Jadi Sorotan Media Asing, Berapa Jumlah Korban Tewas Akibat Amukan Mahameru?

Berdasarkan data adapun potensi bahaya yang dihasilkan dari aktivitas Gunung Semeru bisa berupa lontaran batu pijar di sekitar puncak.

Selain itu, material lontaran berukuran abu yang akan berpotensi tersebar lebih jauh, namun tergantung arah dan kecepatan angin.

"Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak Semeru," kata Kepala PVMBG Andiani.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, PVMBG Peringatkan akan Ada Potensi Bahaya Erupsi Susulan Diharap Waspada

"Masyarakat juga mesti mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," kata Andiani dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

"Terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat." sambungnya.

Dengan itu aba-aba itu, aparat TNI dan Polri serta sukarelawan bergegas meminta warga tidak mendekati bagian kampung yang tertimbun abu, namun permintaan mereka tidak diindahkan oleh warga.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Menyebabkan Jembatan Piket Nol Terputus Hingga Warga Diungsikan ke Sumber Wuluh

Warga malah asik melihat-lihat kampungnya yang terlelap abu vulkanik muntahan dari Gunung Semeru.

Dibuat Kocar-kacir

Tak mendengarkan perkataan petugas, benar saja pukul 06.30 WIB munculnya asap dari sekitar Gunung Semeru.

Barulah setelah pengumuman itu dilontarkan warga yang memadati Kampung Renteng berhamburan lari meninggalkan kampung itu karena panik.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, SATLANTAS POLRES Lumajang Lakukan Pengalihan Lalu Lintas Masuk Wilayah Kab Lumajang

Hujan abu yang lebat tercatat menyebabkan kematian beberapa ternak di Kampung Renteng.

Salah satu warga bernama Ponijan mengungkapkan bahwa setelah erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sore 4 Desember 2021 ada beberapa warga kampung yang dilaporkan hilang, diduga tertimbun abu.

“Di bawah ini ada rumahnya warga. Yang di ujung itu pabrik tepung. Semuanya tertimbun,” katanya sambil menunjuk bangunan-bangunan yang tertutup abu dilansir dari Antara oleh MEDIA BLITAR. 5 Desember 2021.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Jembatan Lumajang – Malang Hancur

Peringatan untuk menjauhi sungai dan menyelamatkan diri apabila terdapat tanda-tanda berbahaya dipasang di dekat sungai di Kampung Renteng. Rambu-rambu jalur evakuasi juga sudah ada di kampung tersebut.

Sejumlah warga kampung terlihat kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang mereka, termasuk pakaian, kasur, televisi, meja, dan kursi.

"Saya ke sini mengambil baju-baju yang masih bisa diselamatkan. Syukurlah keluarga semua aman,” ucap Muchsin, warga Kampung Renteng yang mengungsi ke rumah kerabat untuk menghindari dampak erupsi Semeru.***

Editor: Farra Fadila

Tags

Terkini

Terpopuler