Level Waspada, Gunung Semeru Dilaporkan Terjadi 71 Kali Gempa Erupsi

3 Februari 2021, 11:29 WIB
Gunung Semeru / /Instagram@mahameru_id

MEDIA BLITAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Semeru masih mengalami erupsi yang masif.

Berdasar laporan per 2 Februari 2021, Gunung Semeru mengalami 71 gempa akibat letusan erupsi. Material lahar panas yang keluar, mengalir ke arah Selatan dan Tenggara.

"Erupsi ekplosif dan efusif, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak," tulis PVMBG melalui website resmi, yang dilansir Media Blitar, Rabu, 3 Februari 2021.

Baca Juga: Tiga Wanita Ini Sedang Perjuangkan Kisah Cinta: Ikatan Cinta hingga Putri Untuk Pangeran

Dari pengamatan yang dilakukan, puncak Semeru tertutup awan. Kondisi ini membuat kolom erupsi dan asap kawah tidak teramati.

Berdasarkan rekaman seismograf per 2 Februari 2021 mencatat, selain gempa erupsi sebanyak 71 kali, terdapat 1 kali gempa guguran awan panas.

Selain itu terekam pula 2 kali  getaran gempa tektonik.

Baca Juga: SINOPSIS IKATAN CINTA HARI INI: Al Minta Maaf pada Andin, Cari Pembunuh Roy Bersama?  

Baca Juga: Dentuman di Malang Gegerkan Media Sosial, Apa Penyebabnya?

Sejauh ini, status Gunung dengan tinggi 3.676 Mdpl itu masih berada di level II atau waspada. Wisatawan dilarang melakukan aktivitas, 2 Km dari kawah Semeru.

Wisatawan juga tak diperbolehkan mendekati bukaan kawah yang mengarah ke Selatan dan Tenggara.

Masyarakat setempat diimbau untuk tidak mendekat ke lokasi material panas. Sebab suhu material vulkanik yang keluar juga masih tinggi.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar, Wanita Ini Asyik Senam 'Ampun Bang Jago'

Selain itu perlu diwaspadai ialah potensi terjadinya luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

PVMBG juga meminta masyarakat mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru.

Banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk di Hulu sungai harus menjadi hal yang berbahaya.***

 

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: vsi.esdm.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler