Gunung Semeru Masih Luncurkan Guguran Lava Pijar, Sinar Api Terlihat Setinggi 50 hingga 100 Meter

4 Desember 2020, 19:48 WIB
Kondisi terkini Gunung Semeru. /magma.esdm.go.id

MEDIA BLITAR – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hari ini, Jumat, masih meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 10 kali pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani menyebutkan bahwa Gunung Semeru luncurkan lava pijar.

“Berdasarkan pengamatan di pos pantau pada Jumat pukul 00.00 sampai 06.00 WIB secara visual teramati guguran lava pijar,” ujar Nia Haerani, dikutip Media Blitar dari Antara pada 4 Desember 2020.

Baca Juga: Sindir Deddy Corbuzier dan Effendi Gazali, Susi Pudjiastuti: Jangan Bicara Pernyataan Hoaks

Baca Juga: Terungkap! Bareskrim Polri Ungkap Identitas Pelaku Terduga Seruan Azan 'Hayya Alal Jihad'

Nia menjelaskan bahwa guguran lava pijar terlihat terjadi sebanyak 10 kali dengan jarak luncur 500 meter hingga 750 meter dari ujung lidah lava ke arah Besuk Kobokan atau dari ujung lidah lava kurang lebih 250 meter dari puncak.

“Secara visual juga teramati sinar api yang tingginya sekitar 50 meter hingga 100 meter dan terlihat asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi sekitar 50-100 meter di atas puncak kawah,” Nia menjelaskan.

Nia juga menyebutkan bahwa aktivitas gempa Gunung Semeru terjadi letusan yang tercatat sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 10-20 mm, guguran sebanyak enam kali dengan amplitudo 5-10 mm.

Baca Juga: Kena Batunya! Al Bongkar Bukti Kejahatan Elsa ke Nino, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini

Baca Juga: Artis Iyut Bing Slamet Ditangkap Polisi Lagi, Diduga Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Selain itu, tercatat juga embusan sebanyak tiga kali dan gempa tektonik jauh sebanyak satu kali.

“Gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimal 1-5 mm dan status Gunung Semeru pada tingkat level II atau waspada,” ujar Nia.

Sementara itu, periode pengamatan pada 06.00 hingga 12.00 WIB, Gunung Semeru dominan tertutup kabut, asap kawah tidak teramati.

Baca Juga: Cara Membuka Blokir Rekening Bank BNI untuk Cairkan Banpres UMKM Rp2,4 Juta, Simak di Sini

Baca Juga: Murni Atau Tidak? Berikut Cara Mudah Mengetes Kemurnian Madu yang Anda Miliki

Aktivitas kegempaan pada periode pengawasan tersebut tercatat terjadi letusan sebanyak tujuh kali, guguran empat kali, tremor harmonik tiga kali, dan gempa vulkanik dalam satu kali.

Dengan kondisi tersebut, Nia mengatakan bahwa PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Serta, tidak beraktivitas dalam jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Selain itu, Nia juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Luncurkan Tim Pemburu Protokol Kesehatan Covid-19, Simak Cara Kerjanya di Sini!

Baca Juga: Berhasil Balas Dendam, Rahasia Elsa Terbongkar hingga Nino Marah! Tonton Ikatan Cinta di Sini

Nia mengatakan bahwa radius dan jarak rekomendasi yang sudah disebutkan akan selalu dievaluasi untuk mengantisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

“Masyarakat juga diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi dan perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan,” ujar Nia.

Tak hanya itu saja, PVMBG juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru. Imbauan tersebut diberikan kepada masyarakat karena banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler