Dipamerkan di Museum Internasional, Hasil Karya Modifikator Mobil Dari Indonesia Sudah Diakui Dunia

10 Oktober 2020, 16:07 WIB
Mobil Modifikasi /Pixabay Khairi/

MEDIA BLITAR - Modifikasi mobil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah mobil.

Bahkan, orang memodifikasi mobil sejak dahulu setelah mobil pertama kali diciptakan dan diproduksi secara masal. Industri modifikasi mobil dan motor kini diramaikan oleh anak bangsa di kancah internasional. Modifikator Indonesia bahkan beberapa telah diakui dunia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa sejalan dengan perkembangan kendaraan bermotor, industri modifikasi kendaraan bermotor dalam negeri juga mengalami perkembangan pesat.

Baca Juga: Begini Enaknya Mobil Listrik, Mulai dari DP 0% hingga Bebas Sliweran Ganjil Genap Di Jalanan

"Beberapa indikator yang menunjukkan hal tersebut antara lain munculnya beberapa event skala nasional dan internasional," kata Agus dalam sambutannya ketika membuka Indonesia Modification Expo yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu Sabtu, 10 Oktober 2020.

Agus mengatakan, produk hasil modifikasi anak-anak Indonesia mampu bersaing di ajang internasional. Selain itu, bengkel-bengkel modifikasi di berbagai daerah pun tumbuh pesat.

"Serta berkembangnya industri komponen aftermarket," sebutnya.

Modifikator Indonesia juga meraih banyak prestasi internasional. Salah satunya adalah
diakuinya hasil modifikasi Indonesia di museum internasional.

Baca Juga: Tesla Isyaratkan Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

"Seperti Thrive Motorcycle yang berhasil masuk ke The Petersen Automotive Museum, di Los Angeles, California, Amerika dan Scooter 99 yang merupakan Vespa replika yang diakui oleh Museum Vespa Italy, dan dipakai beberapa film Hollywood," ujar Agus.

"Berbagai prestasi tersebut menunjukkan bahwa modifikator nasional tidak kalah dengan modifikator luar negeri," tegasnya.

Pandemi virus Covid-19 juga menghantam industri modifikasi. Apalagi beberapa waktu lalu
sebagian besar wilayah di Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat sejumlah kegiatan masyarakat terbatas.

Hal tersebut malah membuat sebagian masyarakat Indonesia gemar dalam memodifikasi kendaraannya sendiri. Jika dperhatikan, di jalan tidak terlalu sulit menemukan mobil yang sudah mengganti satu atau lebih partnya dengan part aftermarket.

Baca Juga: India Segera Produksi Suzuki Jimny: Miliki Top Speed yang Oke, Katanya Seru Buat Off-Road

Bentuk modifikasinya pun bermacam-macam. Mulai dari hal yang sederhana seperti menempelkan sticker atau mengganti velg, sampai yang rumit seperti mengganti mesin.

Mulai dari yang biayanya ratusan ribu sampai yang mengeluarkan puluhan atau bahkan ratusan juta.

Bahkan biayanya ada yang mencapai harga pembelian satu buah mobil.

Keinginan untuk tampil berbeda dan mengekspresikan gayanya tersendiri merupakan alasan yang umum bagi modifikator. Tentunya ada alasan-alasan spesifik seseorang melakukan modifikasi kendaraan.

Baca Juga: Kenang Memory Masa Kecil, Selebgram Arief Muhammad Pamer Kijang Kapsul Full Original

Bagi sebagian orang, mereka ingin mobil mereka meningkat dari segi performa, seperti lebih cepat, lebih stabil, lebih efektif, lebih ringan, lebih aerodinamis, lebih grip ke jalan, dan lainnya.

Ada pula yang menganggap bahwa modifikasi mobil merupakan hobi dan kebutuhan.

***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler