MEDIA BLITAR - Paris Saint-Germain berhasil membuat klub debutan Liga Champions, Atalanta harus mengubur mimpi maju semifinal Liga Champions. PSG menang secara dramatis di babak perempat final dengan skor 2-1.
Dua gol PSG pada menit akhir dalam pertandingan tanpa penonton yang digelar di Stadion da Luz, Lisbon, Portugal, Rabu waktu setempat (Kamis WIB), ini menjadi penyebab Atalanta harus mengubur dalam-dalam mimpinya.
Sebelumnya, Atalanta lebih unggul berkat gol Mario Pasalic di menit ke-26. Akan tetapi dua gol dari Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting untuk PSG, membuat Atalanta harus pulang dengan tertunduk.
Baca Juga: Jerinx Ditahan Perkara Unggahannya Tentang IDI Kacung WHO, Pengacara : Harusnya Bisa Kekeluargaan
Pada awal laga pertandingan kedua tim mengawali dengan baik, tetapi sundulan Alejandro Gomez masih bisa ditepis kiper Keylor Navas. Sedangkan Neymar membuang sia-sia situasi satu lawan satu dengan kiper Marco Sportiello dan malah melepaskan penyelesaian yang melenceng.
Navas sempat dipaksa melakukan dua penyelamatan gemilang beruntun atas sundulan Hans Hateboer dan Mattia Caldara untuk menjaga gawang PSG dari ancaman. Tetapi kiper Chile itu tak berkutik ketika Pasalic melepaskan tembakan melengkung untuk membawa Atalanta memimpin atas PSG pada menit ke-26.
Keunggulan itu bertahan hingga babak pertama usai, tetapi Atalanta tampak mengawali babak kedua dengan sikap frustrasi karena tekanan yang dilancarkan PSG, terlihat dengan kartu kuning yang diperoleh Marten de Roon dan Duvan Zapata.
Baca Juga: Sri Mulyani Berniat Mengusulkan Untuk Membagi Anggaran PEN Lebih Banyak Ke Tenaga Kesehatan
Atalanta hampir menggandakan keunggulan pada menit ke-59 sayang tendangan voli Berat Djimsiti masih belum menemui sasaran. Kendali permainan kembali berada di tangan PSG, terlebih sejak Thomas Tuchel mengirim Mbappe masuk menggantikan Sarabia pada menit ke-60.
Sosok Kylian Mbappe mengubah peruntungan PSG dalam pertandingan. Mbappe masuk pada menit ke-60. Absennya Mbappe di sepanjang paruh pertama membuat serangan PSG bertumpu sepenuhnya di pundak Neymar, yang sayangnya membuang setidaknya tiga peluang bagus untuk mencetak gol.