Dengan menerapkan konsep bubble, diharapkan ini menjadi event internasional yang dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia dapat menyelenggarakan event besar olahraga berskala internasional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.
Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Tur Dunia Chromatica Ball Lady Gaga Resmi Ditunda Hingga 2022
Tak hanya diterapkan kepada para atlet, ofisial, kru, dan perangkat pertandingan, penerapan sistem gelembung juga dilakukan terhadap penonton. Dari kapasitas maksimal 20 ribu penonton, jumlah keterisiannya akan ditentukan menyusul sesuai dengan perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air mendatang.
“Tentunya ini nanti disesuaikan dengan data COVID-19 pada saat November,” jelas Menparekraf Sandiaga.
“Dan penonton juga akan dilakukan sistem bubble melalui testing berjenjang dan diharapkan juga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” sambungnya.
Dengan penyelenggaraan ajang internasional World Superbike 2021 Indonesia Grand Prix dan juga FIBA Asia Cup 2021, Menparekraf Sandiaga yakin hal tersebut dapat menjadi bukti kepada ajang kelas dunia lainnya bahwa Indonesia siap dalam hal penyelenggaraan pertandingan kelas dunia.
Baca Juga: Soal Nagita Slavina Gunakan Pakaian Adat Papua Hingga Dianggap Duta PON, Boaz: Saya Sebagai Duta Pon
Dengan adanya agenda perhelatan perlombaan internasional ini, juga diharapkan dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk pada sektor pariwisata.
Keadaan pandemi COVID-19 membuat adaptasi yang dilakukan menjadi berbeda dengan sebelumnya, banyak protokol yang harus dijalankan guna untuk mencegah semakin menyebarnya virus.
Adaptasi yang dilakukan haruslah penuh totalitas agar pengendalian pandemi berjalan dengan baik, serta perekonomian dan wisata juga dapat kembali maju. ***