Baca Juga: Hanin Dhiya Rilis Lagu ‘Terlambat Sudah’, Mirisnya Kisah Cinta dalam Sebuah Balada
Terutana bag masyarakat yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar.
BMKG menyebut, pola angin tersebut berpotensi menimbulkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter di beberapa perairan, antara lain:
Baca Juga: Jelang Pergantian Hari, Gempa Bumi 5,0 Guncang Perairan Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Perairan utara Sabang,
- Perairan barat Aceh,
- Perairan barat P. Simeulue - Kep. Nias,
- Teluk Lampung bagian selatan,
- Laut Natuna,
- Perairan selatan Kep. Anambas - Kep. Natuna,
- Perairan selatan P. Sawu,
- Perairan Kupang - P. Rotte,
- Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan,
- Laut Sawu,
- Samudra Hindia selatan P. Sawu - P. Rotte,
- Selat Makassar bagian selatan,
- Laut Sulawesi bagian timur,
- Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud,
- Perairan utara Biak,
- Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua,
- Laut Arafuru.
Baca Juga: Jelang MotoGP Valencia 2020: Joan Mir Antara Gelar Juara dan Rekor Poin, Ini Link Live Streamingnya
Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter diprediksi terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah :
- Perairan barat Kep. Mentawai,
- Perairan P. Enggano - Bengkulu,
- Perairan barat Lampung,
- Selat Sunda bagian barat dan selatan,
- Samudra Hindia barat Sumatra,
- Perairan selatan P. Jawa - P. Sumbawa,
- Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan,
- Samudra Hindia selatan Jawa - P. Sumba,
- Laut Natuna utara,
- Perairan utara Kep. Anambas - Kep. Natuna.
***