Network
MEDIA BLITAR – Jelang libur panjang akhir Oktober 2020 mendatang, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan survei terkait libur panjang tersebut.
Metode yang digunakan adalah teknik acak. Teknik acak atau random sampling merupakan metode di mana teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Survei ini dilakukan kepada 1.526 responden dengan margin eror sebesar lima persen.
Survei ini melibatkan responden dengan karakteristik yang terdiri dari 61 persen laki-laki dan 39 persen perempuan. Rentang usianya 31-40 tahun (33,2 persen), 41-50 tahun (24,7 persen), 21-30 tahun (24,9 persen) dan lainnya.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal
Untuk pekerjaan, 43,3 persen ASN, 18 persen karyawan swasta, dan sisanya pekerjaan lain-lain. Selain itu, mengenai daerah asal responden didominasi oleh Jabodetabek (40,10 persen), Jawa Timur (13,7 persen), Jawa Tengah (9,96 persen), dan Jawa Barat (9,31 persen).
Hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan untuk tidak akan melakukan perjalanan di saat libur panjang akhir Oktober 2020.
“Ketika responden dihadapkan pertanyaan apakah saat libur panjang akan melakukan perjalanan, yang menjawab iya hanya 23 persen yang akan melakukan perjalanan. 77 persen tidak,” ujar Kepala Badan Litbang Kemenhub Umiyatun Hayati dalam konferensi pers virtual, Jumat 23 Oktober 2020.
Baca Juga: Sederet Destinasi Wisata di Korea Utara, Berani Datang?
Sebanyak 23 persen responden yang menjawab akan melakukan perjalanan saat libur panjang nanti, mayoritas ingin berlibur ke tempat wisata. Sisanya, mereka ingin pulang kampung.
