BMKG Peringatkan Waspada Potensi Tsunami di Indonesia Bagian Timur

- 7 Oktober 2020, 13:09 WIB
Antisipasi Tsunami, BMKG Lakukan Pelatihan IOWave20 untuk Mitigasi Bencana
Antisipasi Tsunami, BMKG Lakukan Pelatihan IOWave20 untuk Mitigasi Bencana /BMKG/

MEDIA BLITAR - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan potensi tsunami akibat gunung api terutama di sebagian wilayah Timur Indonesia. Dwikorita mengatakan dari fakta dan data menunjukkan tsunami itu tidak hanya dipicu oleh gempa bumi. Namun, tsunami juga dapat diakibatkan oleh gunung api.

Dwikorita mengatakan dari data zona-zona yang rawan tsunami akibat gunung api terjadi di sebagian besar Indonesia Timur.

“Meskipun kurang lebih 90 persen dipicu oleh gempa bumi. Tetapi trennya sejak 2018 mulai terjadi kejadian tsunami yang diakibatkan oleh gunung api,” ungkapnya dalam Rakornas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dan Gempa Bumi-Tsunami secara virtual, Rabu 7 Oktober 2020.

Baca Juga: Blackpink Bertahan di Trending #1 YouTube, Ketahui Line Distributions Pada The Album

“Mulai dari Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku ya sampai di dekat Papua Barat. Salah satunya ada di Selat Sunda. Jadi itu potensi tsunami di Indonesia Timur,” paparnya.

Menurut Dwikorita, fenomena La Nina yang saat ini berasal dari arah Timur Indonesia yang akan berdampak terjadinya hujan lebat setelah bulan November terutama di Indonesia Tengah, Utara, dan Timur. Bahkan, dikombinasikan terjadinya potensi tsunami akibat gunung api dan juga gempa bumi.

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

“Mungkin saja ada potensi, yang jelas itu potensi La Nina jelas, kemudian yaitu potensi hujan lebat dikombinasikan potensi tsunami gunung api dan juga potensi gempa bumi,” jelas Dwikorita.

Selain potensi tsunami gunung api, Dwikorita juga mengatakan ada juga tsunami yang non tektonik yang penyebabnya belum diketahui. Dari data dan fakta tersebut, Dwikorita meminta semua pihak harus siap menghadapi bencana yang mungkin akan terjadi.

“Tapi faktanya itu terjadi. Ini juga yang rawan termasuk di Kalimantan Timur kemudian Nusa Tenggara dan Indonesia Timur,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Ninditoo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x