MEDIA BLITAR - Simak lengkap profil biodata Butet Kertaredjasa lengkap isi pantun puisi Butet Kertaradjasa yang viral di TikTok-Twitter 2023.
Nama budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa sedang menjadi perbincangan hangat. Hal ini disebabkan oleh pantun yang dibacakannya saat acara peringatan Bulan Bung Karno yang diadakan oleh PDI Perjuangan.
Acara puncak peringatan Bulan Bung Karno digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh para petinggi PDIP, termasuk Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Ain, Capres dari PDIP Ganjar Pranowo, dan anggota partai koalisi lainnya. Lebih dari puluhan ribu kader PDIP juga turut hadir dalam acara tersebut.
Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa merupakan seorang budayawan yang telah dikenal dalam dunia seni dan budaya Indonesia.
Kehadirannya dalam acara peringatan Bulan Bung Karno menambah nilai estetika dan keindahan acara tersebut.
Dengan pantunnya yang menggugah semangat dan mencerminkan nilai-nilai kepahlawanan, Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa berhasil membuat penonton terinspirasi dan terkesan.
Keberadaannya sebagai seorang budayawan memberikan warna dan kekayaan budaya dalam peringatan Bulan Bung Karno ini.
Profil Biodata Butet Kertaredjasa
Nama: Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa Lahir: 22 April 1961 Tempat Lahir: Jakarta, Indonesia Kewarganegaraan: Indonesia Pekerjaan: Budayawan, Aktor, Sutradara, Penulis, dan Seniman Agama: Islam
Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa, yang lebih dikenal sebagai Butet Kartaredjasa, lahir pada tanggal 22 April 1961 di Jakarta, Indonesia.
Ia adalah seorang budayawan yang memiliki kontribusi besar dalam dunia seni dan budaya Indonesia.
Sebagai seorang seniman serba bisa, Butet Kartaredjasa telah menekuni berbagai bidang di dunia seni, termasuk akting, penyutradaraan, penulisan, dan berbagai bentuk ekspresi seni lainnya. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam teater Indonesia.
Butet Kartaredjasa telah menciptakan dan membintangi berbagai karya teater yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan Indonesia.
Pada saat tampil di panggung, ia mampu memainkan berbagai karakter dengan penuh dedikasi dan keterampilan yang luar biasa.
Selain di dunia teater, Butet Kartaredjasa juga telah terlibat dalam berbagai produksi film dan televisi. Ia berhasil mengukir prestasi sebagai seorang aktor yang mampu memerankan beragam peran dengan kualitas akting yang mengesankan.
Sebagai seorang sutradara, Butet Kartaredjasa telah mengarahkan beberapa karya yang sukses, termasuk produksi teater yang memperoleh pujian kritis dan meraih penghargaan.
Keahliannya dalam menggali potensi seni dan menghadirkan cerita yang kuat telah menjadikannya salah satu tokoh terkemuka dalam dunia teater Indonesia.
Selain itu, Butet Kartaredjasa juga terkenal sebagai penulis. Ia telah menerbitkan beberapa buku, termasuk buku-buku yang berkaitan dengan seni dan budaya Indonesia.
Karya-karyanya mengungkapkan pemahaman mendalamnya tentang kekayaan budaya Indonesia dan bagaimana seni dapat menjadi medium yang kuat dalam menyampaikan pesan dan nilai-nilai.
Butet Kartaredjasa adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.
Ia terus aktif terlibat dalam berbagai kegiatan budaya dan seni di Indonesia, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan menghargai kebudayaan bangsa.
Isi Pantun Puisi Butet Kertaradjasa Viral di Media Sosial
Berikut bunyi pantun Butet Kartaredjasa:
Di sini semangat meneruskan, di sana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan.
Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir.
Ya, begitulah kalau otaknya pandir.
Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.
Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.
Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.***