1. Kekuatan politik di Indonesia hancur setelah kegagalan kudeta yang dilakukan PKI dengan melakukan pemberontakan G30S PKI.
2. Wibawa Presiden Soekarno menjadi berkurang setelah peristiwa pemberontakan G30S PKI.
3. Bersatunya TNI dan kaum agama untuk membalas pemberontakan G30S PKI.
4. Pembantaian orang-orang yang memiliki hubungan dengan PKI atau dianggap pendukung PKI secara besar-besaran. Pembantaian ini dikenal di dunia sebagai anti-communist purge.
5. Setelah pembantaian orang PKI atau yang dianggap PKI, TNI memiliki kekuatan baru.
6. Kondisi politik bangsa Indonesia menjadi tidak stabil. Hal ini karena adanya pertentangan di jajaran para penyelenggara dan lembaga negara usai pemberontakan G30S PKI.
7. Timbulnya demonstrasi besar yang dilakukan rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI pasca pemberontakan G30S PKI, yang kemudian melahirkan Trutura (Tri Tuntutan Rakyat).
8. Reshuffle kabinet untuk memenuhi Tritura, yang pada saat itu Kabinet Dwikora perlu diperbarui karena harus dibersihkan dari para pejabat yang memberikan dukungan pada pemberontakan G30S PKI.
9. Gugurnya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim karena tertembak pada tanggal 24 Februari 1966, saat melakukan demonstrasi terkait pemberontakan G30S PKI.