2. Meminimalisir Efek Overtourism
Bersamaan dengan wacana harga tiket baru untuk naik ke Candi Borobudur, pemerintah akan memberlakukan kuota kunjungan wisatawan per harinya.
Kelak hanya 1.200 orang yang diperbolehkan naik ke situs bersejarah itu demi meminimalisir penurunan kondisi candi.
Berdasarkan data yang diperoleh Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Edy Setijono, sebelum pandemi Covid-19, turis yang menaiki bangunan bersejarah itu rata-rata 10.000 orang per harinya.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Woori the Virgin Episode 9: Raphael Tak Peduli atas Tingkah Istri
Kelebihan beban yang melampaui daya dukung fisik atau physical carrying capacity dari Candi Borobudur inilah yang jadi salah satu faktor terjadinya kerusakan.
Selain itu jumlah turis yang membeludak menyulitan pihak pengelola untuk mengontrol perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
Terbukti sebelumnya ada sejumlah ornamen relief yang aus lantaran terinjak-injak oleh wisatawan.
Belum lagi aksi vandalisme di bangunan candi yang membuat keelokannya berkurang.
Tahun 2020 saja, Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) mencatat 3.074 titik noda vandalisme (permen karet, puntung rokok dan corat-coret) yang dilakukan pengunjung di situs warisan budaya dunia tersebut.