Saat itu, ia menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah sampai tahun 1998 ketika ia diangkat sebagai pemimpin organisasi itu sampai tahun 2000.
Ia kemudian kembali memanggul tanggung jawab sebagai Ketua PP Muhammadiyah sejak 2000-2005.
Buya Syafii bukan sekadar akademisi, tetapi juga penggerak aktif bidang kebudayaan dan kemanusiaan.
Baca Juga: Jam Tayang Live Streaming Puteri Indonesia 2022, Catat Jadwal SCTV Hari ini Jumat 27 Mei 2022
Beliau menulis banyak buku, salah satu yang paling fenomenal ialah bukunya yang berjudul 'Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara' terbit pada tahun 2017.
Dua tahun sebelumnya, Buya Syafii menulis buku berjudul 'Fikih Kebhinekaan'.
Posisinya sebagai seorang budayawan, tokoh agama, sejarawan, dan intelektual yang sederhan membuat masyarakat Indonesia sangat berduka atas wafatnya beliau hari ini.
Disclaimer: Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Jakpus.PikiranRakyat.com dengan judul "Sosok Buya Syafii Maarif, Seorang Intelektual yang Membuat Masyarakat Indonesia Kehilangan atas Kepergiannya" oleh Fathul KH.***