Mengenang Buya Syafii Maarif, Sosok Berpengaruh Muhammadiyah yang Berpulang Hari Ini

- 27 Mei 2022, 12:41 WIB
Buya Syafii Maarif  seorang ulama dan cendekiawan Indonesia.
Buya Syafii Maarif seorang ulama dan cendekiawan Indonesia. /Tangkap layar Instagram.com/@imam_t

MEDIA BLITAR - Tanah air kembali diselimuti duka, sosok berpengaruh Muhammad Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif dikabarkan tutup usia.

Buya Syafii Maarif dikabarkan meninggal dunia pada Jum'at 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB.

Berita duka tersebut pertama kali disiarkan melalui situs resmi Muhammadiyah.

Baca Juga: LENGKAP Jadwal FIFA Matchday Mei-Juni 2022 ASEAN: Timnas Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Timor Leste

 

Kabar duka tersebut juga disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir melalui akun twitternya.

"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," cuit Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dalam akun twitternya @HaedarNs, Jumat 27 Mei 2022.

Buya Syafii Maarif lahir di Minangkabau, Sumpur Kudus, tepatnya di Nagari Calau pada 31 Mei 1935.

Baca Juga: Siapa Sosok Aulia Salsa Marpaung yang Viral di Twitter-TikTok? Ternyata ini Penyebab Videonya Ramai Dikritik

Pemilik nama asli mad Syafii Maarif tersebut merupakan seorang guru bangsa dari Muhammadiyah.

Buya Syafii Maarif lahir dari eahim ibu bernama Fathiyah, dan ayahnya bernama Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu.

Buya Syafii Maarif menempuh pendidikan SR di Sumpur Kudus pada tahun Pada tahun 1947 sebelum melanjutkan pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat.

Baca Juga: Anggota Keluarga Benarkan Kabar Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Swiss, Ungkap Kronologinya

Setelah itu Buya Syafii melanjutkan pendidikan di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat.

Tahun 1956, beliau merantau ke Yogjakarta untuk bersekolah di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah.

Buya Syafii mendapatkan gelar BA pada tahun 1964 setelah lulus di Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta.

Baca Juga: Anggota Keluarga Benarkan Kabar Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Swiss, Ungkap Kronologinya

Ia lalu melanjutkan pendidikannya sebagai seorang sejarawan di IKIP Yogyakarta dan berhasil mendapat gelar S1 pada tahun 1968.

Sebagai seorang sejarawan, Buya Syafii kemudian melanjutkan pendidikan magisternya di Jurusan Sejarah Ohio University, Amerika Serikat.

Di sana, ia berhasil memperoleh gelar MA pada tahun 1980.

Tak lama setelah itu, Buya Syafii langsung melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Chicago, Amerika Serikat.

Baca Juga: Kronologi Anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz Hilang di Sungai Swiss: Pencarian Terus Dilakukan

Ia fokus belajar di bidang Pemikiran Islam, dan resmi menyandang gelar Ph.D pada tahun 1983.

Setelah bersekolah di luar negeri sekian lama, Buya Syafii kembali ke Indonesia untuk mengamalkan ilmunya.

Ia sempat mengajar sebagai dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam di UII, Yogyakarta pada 1964-1969.

Baca Juga: Kronologi Hilangnya Emmeril Khan Mumtadz Anak Ridwan Kamil di Sungai Aaree Swiss

Di saat yang sama, tepatnya pada tahun 1967-1969 Buya Syafii juga mengajar di IKIP Yogyakarta.

Buya Syafii juga diangkat sebagai profesor tamu di McGill University, Kanada, pada 1992-1994.

Gelar profesor juga ia sandang di IKIP Yogyakarta sebagai Profesor Filsafat pada tahun 1996.

Buya Ahmad Syafii Maarif menjadi petinggi di Muhammadiyah pada tahun 1995.

Baca Juga: Lirik Lagu Kita Dijauhkan oleh Jarak, Dibahagiakan oleh Kabar-Mario G Klau Viral di TikTok Diburu Netizen

Saat itu, ia menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah sampai tahun 1998 ketika ia diangkat sebagai pemimpin organisasi itu sampai tahun 2000.

Ia kemudian kembali memanggul tanggung jawab sebagai Ketua PP Muhammadiyah sejak 2000-2005.

Buya Syafii bukan sekadar akademisi, tetapi juga penggerak aktif bidang kebudayaan dan kemanusiaan.

Baca Juga: Jam Tayang Live Streaming Puteri Indonesia 2022, Catat Jadwal SCTV Hari ini Jumat 27 Mei 2022

Beliau menulis banyak buku, salah satu yang paling fenomenal ialah bukunya yang berjudul 'Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara' terbit pada tahun 2017.

Dua tahun sebelumnya, Buya Syafii menulis buku berjudul 'Fikih Kebhinekaan'.

Posisinya sebagai seorang budayawan, tokoh agama, sejarawan, dan intelektual yang sederhan membuat masyarakat Indonesia sangat berduka atas wafatnya beliau hari ini.

Disclaimer: Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Jakpus.PikiranRakyat.com dengan judul "Sosok Buya Syafii Maarif, Seorang Intelektual yang Membuat Masyarakat Indonesia Kehilangan atas Kepergiannya" oleh Fathul KH.***

Editor: Farra Fadila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah