Tepatnya pada tanggal 1 Maret 1949 pada pagi hari serangan besar-besaran tersebut dimulai. Dengan fokus utamanya adalah Ibu Kota Indonesia saat itu yang terletak di Yogyakarta.
Tak hanya itu, serangan juga dilakukan pada beberapa kota lainnya di antaranya adalah Solo dan Magelang yang bertujuan untuk menghambat bantuan tentara Belanda.
Beberapa jam sebelum serangan tersebut, pasukan gerilya telah memasuki wilayah Kota Yogyakarta. Pukul 06:00 tepat, sirine berbunyi yang merupakan tanda bahwa jam malam sudah berakhir.
Bunyi sirine tersebut dimanfaatkan oleh pasukan TNI dan pejuang lain sebagai tanda perang dimulai.
Serangan pun mulai berlangsung. Pasukan Indonesia sekitar 2.500 orang lebih yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.
Serangan dilakukan secara besar pada pusat Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta telah berhasil dikepung oleh pasukan gerilya dari berbagai sudut arah.
Arah barat pasukan dipimpin oleh Kolonel Suhud, arah selatan dipimpin oleh Mayor Sardjono, dan serangan dari utara di bawah komando Mayor Soekasno.
Pertempuran pun berlangsung dengan sengit yang berada di ruas-ruas jalan Kota Yogyakarta.