7 Kumpulan Puisi Paling Menyayat Hati, Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Berikut Contohnya

- 25 November 2021, 10:19 WIB
7 Kumpulan Puisi Paling Menyayat Hati, Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Berikut Contohnya/
7 Kumpulan Puisi Paling Menyayat Hati, Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Berikut Contohnya/ ///freepik.com/freepik/

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi

Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.

Baca Juga: Bantuan Kuota untuk Pelajar dan Guru Cair, Simak Cara dan Syarat Mendaftar

6. Pahlawan yang Terlupakan, oleh Ahmad Muslim Mabrur Umar. Dilansir dari buku Puisi Pendidikan yang disusun oleh Rabiah dkk.
Pahlawan yang Terlupakan
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar, dan kata hari menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

Baca Juga: Hari Guru Nasional 25 November, Kemendikbud Apresiasi Dedikasi dan Inovasi Tenaga Pendidik

7. Gerbang Masa Depan, karya Ni Nengah Restari. Dilansir dari buku Goresan Pena: Antologi Puisi Pendidikan yang disusun oleh Komunitras Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kreatif Kabupaten Lombok Barat.
Gerbang Masa Depan
Aku melangkah..
Helaan napas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang

Halaman:

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah