MEDIA BLITAR - Beberapa waktu lalu santer terdengar dan masih jadi perbincangan saat Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menyebutkan bahwa dana APBN bisa-bisa rontok apabila digunakan secara terus menerus.
Jika melihat kondisi keuangan negara saat ini lalu membandingkannya dengan proyek yang sedang dimiliki pemerintah, Presiden Joko Widodo disebut tak tepati janji oleh Rocky Gerung.
Sri Mulyani juga berujar soal kondisi APBN saat ini sudah tidak mampu jika harus menanggung pembangunan ibu kota baru Indonesia, dan kemungkinan anggaran yang bisa diberikan hanyalah 20 persen saja.
Diketahui bahwa saat ini Pemerintah masih belum menyelesaikan proyek baik yang berupa pembangunan jalan tol, kereta cepat Jakarta-Bandung, maupun wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-rakyat.com dalam artikel yang berjudul, "Keuangan Negara Kacau tapi Proyek Jalan Terus, Jokowi Disebut Ingkar Janji", pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang semula tidak menggunakan APBN kini diubah dengan mengambil dana dari keuangan negara.
Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, apabila sejumlah proyek dengan biaya yang besar tetap dikerjakan, maka akan semakin memperparah APBN dan semakin tergerus.
Meskipun begitu, hingga kini pemerintah masih belum memberikan tanda-tanda sinyal untuk menghentikan pembangunan proyeknya.