Erick mencontohkan jika Garuda atau Citilink berfokus pada pasar dalam negeri maka akan punya pendapatan yang lebih sehat.
"Jadi Garuda atau Citilink kalau fokus saja dalam negeri, dia punya revenue dan bottom line akan jauh lebih sehat," tuturnya.
Selain itu, Erick Thohir juga membagikan trik jitu lainnya yakni, Manajemen juga diharuskan melakukan upaya pemetaan ihwal pembiayaan sewa (leasing) pesawat. Erick mencatat, leasing pesawat Garuda mencapai 28% atau tertinggi di dunia. Hal ini menjadi sebab lain emiten menanggung beban keuangan.
“Jadi, makanya kita sedang fokus negosiasi dengan lessor dan kita kategorikan ada dua, lessor yang klasifikasi korupsi sesuai dengan temuan KPK dll, kita tidak mau dalam negosiasi kita dilemahkan, silahkan saja ambil pesawatnya. Untuk B to B kemahalan, ya kita coba negosiasi ulang,” tuturnya.
Selanjutnya adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bekerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Dubai, Emirates.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat, kerja sama itu bertujuan agar Garuda Indonesia bisa fokus pada bisnis penerbangan domestik.
Selain itu, perjanjian dalam bentuk code sharing juga menegaskan bahwa pelanggan Garuda tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates.
***