MEDIA BLITAR – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan beberapa alasan kenapa pemerintah harus menyuntikkan dana APBN untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Padahal jika menilik berita sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan jika tidak akan menggunakan dana APBN untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurutnya, saat dirinya bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek ini sudah berjalan lebih dari 60 persen. Jika tiba-tiba terhenti, tentu dana yang sudah diinvestasikan sebelumnya akan sia-sia.
Oleh sebab itu, Erick Thohir menggelontorkan dana APBN untuk mennuntaskan proyek tersebut sebelum nantinya mangkrak.
“Waktu saya masuk [pemerintahan], proyek ini sudah berjalan 60 persen lebih. Masa harus berhenti. Kalau berhenti berarti uangnya kebakar dong jadi besi tua," kata Erick dalam acara Kick Andy Show, dilansir oleh MEDIA BLITAR, Senin 15 November 2021.
Baca Juga: Marco Materazzi Mengirimkan Salam Kepada Erick Thohir Saat Bertemu dengan Greysia Polii di Denmark
Diguyurnya proyek kereta cepat dengan dana APBN disebutkan Erick Thohir untuk mencegah pekerjaan tersebut menjadi besi tua karena tidak adanya dana yang mencukupi untuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dirinya menuturkan bahwa bengkaknya biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini juga disebabkan beberapa hal. Bukan hanya soal adanya indikasi korupsi.