Viral Video Memilukan Mahasiswa Dibanting Polisi Hingga Alami Kejang, Begini Kondisinya Saat Ini

- 14 Oktober 2021, 12:55 WIB
Viral Video Memilukan Mahasiswa Dibanting Polisi Hingga Alami Kejang, Begini Kondisinya Saat Ini
Viral Video Memilukan Mahasiswa Dibanting Polisi Hingga Alami Kejang, Begini Kondisinya Saat Ini /Tangkapan layar Instagram @grassroot.id

 

MEDIA BLITAR – Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan bentrokan antara polisi dengan puluhan mahasiswa menjadi viral di berbagai media sosial. Aksi demo peringatan HUT kab Tangerang ini dibubarkan dan direpresi secara brutal oleh aparat kepolisian.

Diketahui, para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya ini menggelar aksi demonstrasi tersebut di depan Kantor Bupati Tangerang pada tanggal 13 Oktober 2021 kemarin yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Punya Masalah Keluarga, Mahasiswa IAIN Kediri Ditemukan Meninggal Gantung Diri di Kamar Kost

Yang menjadi sorotan publik adalah karena di dalam video tersebut tampak seorang pengunjuk rasa yang merupakan salah satu mahasiswa dibanting hingga mengalami kejang. Seperti dilansir Media Blitar dari akun Instagram @grassroot.id, awalnya beberapa mahasiswa sempat menyampaikan aspirasi dan tuntutannya atas persoalan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Mereka juga secara lantang meminta Pemkab Tangerang segera menyelesaikan persoalannya yang ada di tuntutan massa, salah satunya adalah terkait Peraturan Bupati nomor 47 tahun 2018 tentang pembatasan jam operasional angkutan tambang.

Baca Juga: Massa Sendang Lakukan Aksi Demo Minta Wali Kota Blitar Kaji Ulang Produk Hukum Pembangunan Hotel

Namun tak disangka, aksi demonstrasi tersebut justru mengundang kericuhan hingga sejumlah mahasiswa diamankan polisi dalam aksi tersebut. Ketika menyampaikan aspirasinya, para mahasiswa berusaha maju untuk mendekati Kantor Bupati Tangerang, namun terhalang oleh puluhan aparat keamanan untuk memasuki gedung tersebut.

Alhasil, proses itu berujung saling dorong antara massa demonstran dengan aparat kepolisian. Usai saling dorong tersebut, tampak terlihat beberapa mahasiswa digelandang aparat kepolisian menuju Polres Tangerang Kota.

Baca Juga: BRI Telah Lakukan Tiga Aksi Korporasi Besar, Untuk Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan

Akhirnya, terjadi kerusuhan hingga aksi saling dorong antara demonstran dengan aparat kepolisian. Dalam kerusuhan tersebut, terlihat seorang mahasiswa diseret dan dibanting oleh seorang oknum polisi. Mahasiswa itu seketika mengalami kejang-kejang. Beberapa polisi lain dan orang-orang yang ada di sekitarnya sempat menepuk-nepuk punggung mahasiswa itu dan berusaha menyadarkannya.

M Fariz Amrullah, mahasiswa yang dibanting oleh oknum polisi saat berdemonstrasi di depan Kantor Bupati Tangerang itu lantas mengungkapkan kondisinya saat ini setelah sadar dan kondisinya lebih baik. Saat itu, Humas Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya tersebut didampingi oleh seorang polisi dalam wawancara tersebut dan mengungkapkan bahwa kondisinya baik-baik saja.

"Nama saya Fariz dari Himata. Saya gak ayan, saya gak mati juga. Saya masih hidup dalam keadaan biasa-biasa saja, walaupun agak sedikit pegal-pegal," ungkap Faris seperti yang diunggah oleh akun Instagram @merekamtangerang.

Baca Juga: Sorot Aksi Viral Baim Wong ke Pria Tua, Uncle Teebob: Jangan Beri Makan Orang Kekenyangan di Depan Orang Lapar

Tak lama setelah video mahasiswa dibanting polisi itu viral, Brigadir NP akhirnya meminta maaf. Brigadir NP mengaku tindakannya itu hanya refleks saat mengawal demo di depan Gedung Bupati Tangerang. Selain itu, Brigadir NP juga mengaku siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada mas Fariz. Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang telah saya perbuat. Tidak ada unsur kesengajaan, hanya refleks saja," ujar Brigadir NP di hadapan korban dan orangtua korban.

Saat itu, Fariz berbesar hati menerima permintaan maaf dari Brigadir NP. Kendati demikian, Fariz mengaku tak akan melupakan insiden yang menimpanya pada tanggal 13 Oktober 2021 kemarin.

Baca Juga: Aksi Bu Risma Marah-marah Dikuliti Tokoh Politik, Sebut Termasuk Kekerasan Verbal

"Tentu saya sebagai sesama manusia saya menerima permohonan maaf tersebut. Tapi ingat, tentu saya tidak akan melupakan kejadian tersebut," ucap Fariz.

Meski sudah memaafkan, Fariz berharap agar pihak kepolisian memberi tindakan tegas terhadap sang oknum polisi sesuai prosedur.

"Saya berharap pihak kepolisian terkait untuk melakukan tindakan yang tegas terhadap oknum kepolisian yang telah melakukan tindakan represifitas terhadap mahasiswa,” imbuh Fariz.

Ayah Fariz yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga mengaku telah memaafkan Brigadir NP.

"Saya selaku orang tua, intinya memaafkan atas kejadian tadi siang," ungkap ayah Fariz.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah