Network
MEDIA BLITAR – Seperti sudah diketahui dari kabar sebelumnya jika kasus Covid-19 di seluruh dunia masih sangat dirasakan lagi, sama seperti tahun sebelumnya 2020 yang masih awal-awal kasus Covid-19 berada di Indonesia.
Dengan adanya program vaksin yang berada di Indonesia, namun vaksin tersebut hanya digunakan untuk menekan kasus penyebaran Covid-19 dan menjaga sistem imun tubuh.
Dilansir MediaBlitar.com dari artikel Bekasi.Pikiran-Rakyat.com, Menurut data versi pemerintah hingga sekarang terdapat 1,83 juta kasus positif Covid-19 dari 270 juta penduduk yang berada di Indonesia.
Namun menurut para ahli epidermiologi yang sudah lama percaya bahwa sebenarnya data dari penyebaran virus Covid-19, telah dikabarkan akibatnya kurang giatnya pengujian dan pelacakan kontak di Indonesia.
Dilansir dari Reuters, menurut hasil studi seroprevalensi massal pertama di Indonesia yang menguji antibodi dan telah diungkapkan secara eksekutif.
Baca Juga: Bakal Jadi Musuh Amanda Manopo, Regina Kandou Bersiap Main dalam Sinetron Ikatan Cinta
Selain itu studi yang mencakup seluruh pelosok Indonesia mulai dilakukan pada bulan Desember 2020 hingga Januari 2021, dengan menunjukkan hal yang cukup mengejutkan dan artinya diperkirakan ada sekitar 40 juta penduduk Indonesia terinfeksi Covid-19.
Sementara itu menurut pejabat senior yang ada di Kementerian Kesehatan, yakni Siti Nadia Tarmizi yang menyampaikan jika Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki pelacakan kontak antara orang yang terpapar cukup rendah, dengan kurang labotarium untuk melakukan tes Covid-19.
