Network
MEDIA BLITAR – Tahun lalu, tepatnya pada 27 November 2020, ratusan juta data penduduk Indonesia dilaporkan bocor.
Data sebanyak 180 juta penduduk Indonesia yang bocor itu sebelumnya diketahui berasal dari data pendaftaran Pemilu tahun 2019.
Sementara di 2021 ini, insiden kebocoran data privasi penduduk Republik Indonesia kembali dikabarkan bocor.
Baca Juga: Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor hingga Dijual Hacker, Kominfo Langsung Turun Tangan
Di bulan Mei ini, terungkap sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia bocor dan diretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Tentu bukan kabar yang menyenangkan, mengingat banyaknya data yang bocor tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Dipantau Media Blitar, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia langsung angkat bicara soal kabar tersebut.
Baca Juga: Mantap Nikah Muda Usia 17 Tahun, Kini Pilih Cerai di Usia Pernikahan ke-5, Alvin Faiz Ucapkan Maaf
“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” kata Menkominfo RI, Johnny G. Plate, dikutip Antara, Jumat, 21 Mei 2021 siang.
Untuk diketahui, data penduduk Indonesia yang bocor itu dijual meliputi KTP, nomor hp, email, dan alamat.
