Vaksinasi AstraZeneca Sempat Dihentikan di Sulut, Badan POM, Kemenkes dan WHO: Reaksinya Termasuk Ringan

- 2 April 2021, 18:13 WIB
ILUSTRASI - Vaksinasi.*
ILUSTRASI - Vaksinasi.* /Twitter/kemenkes.

Saran dan masukan ahli tersebut termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health (WHO).

Baca Juga: Tak Percaya Erlangga! Mama Rosa Pastikan Soal Andin pada Mama Chandra di Ikatan Cinta 2 April 2021

Dr. Siti Nadia menegaskan, hal tersebut dilakukan karena pemerintah ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Medical Specialist WHO Indonesia Dr. Vinod Bura menyatakan vaksin memainkan peran penting dan menjadi alat yang berguna untuk melawan pandemi. Jutaan vaksin sudah diproduksi dan diamankan dan diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia.

Menurut Dr. Vinod Bura, vaksin AstraZeneca yang diterima oleh Indonesia sudah mendapatkan standar tertinggi dan juga sudah disetujui oleh Badan POM dan sudah terjamin keamanan dan khasiatnya.

Baca Juga: Perdebatan Seru Dede Sunandar dan Dustin Tiffani, Deddy Corbuzier: Siapa yang Hidup Paling Susah?

Ketua ITAGI Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro juga menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun kepada lanjut usia (lansia).

“Sangat aman, dan dapat menghasilkan Imunogenisitas yang sangat tinggi,” tegasnya.

Communication for Development UNICEF Indonesia Rizky Ika Safitri menyatakan fasilitas COVAX yang dinaungi WHO, aliansi vaksin (GAVI), dan koalisi inovasi kesiapsiagaan pandemi (CEPI) adalah bentuk solidaritas global untuk penanganan pandemi COVID-19.

COVAX facility memiliki tujuan untuk memberikan akses kepada vaksin COVID-19 secara adil dan merata bagi semua negara anggota tanpa melihat status kemajuan pembangunan dan ekonominya.

Halaman:

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x