Akan Segera Tiba, Puluhan Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Diperkirakan Sampai Pada Kuartal 1 Tahun Ini

- 1 Februari 2021, 20:39 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay/torstensimon/Pixabay

MEDIA BLITAR - Juru bicara vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan bahwa puluhan juta vaksin dari AstraZeneca diperkiran akan segera tiba di Indonesia.

Hal itu disampaikan secara resmi pada Senin, 1 Februari 2021.

Dengan melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility, pemerintah Indonesia kemungkinan akan mendapatkan puluhan juta vaksin AstraZeneca.

Hal itu merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

Baca Juga: Elsa Gagal Halangi Nino Dapatkan Berkas yang Dibawa Rafael, Tonton Ikatan Cinta Sekarang

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini.

Pada tanggal 29 Januari 2021, berdasarkan surat dari GAVI aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia.

Akan dikirimkan melalui dua tahap, puluhan juta dosis vaksin tersebut pada kuartal I sebanyak 25 hingga 35 persen sedangkan Kuartal II sebanyak 65 hingga 75 persen dari alokasi tahap awal.

Baca Juga: Memakai Narkoba di Kamar Hotel, Polisi Tangkap Selebgram Ahmad Kadir Bersama Temannya

“Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas, yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi,” kata Siti Nadia Tarmidzi.

Setelah mendapatkan Emergency Use Listing (EUL) dari WHO, mendapatkan validasi dari kelompok Independent Allocation fo Vaccines Task Force (AIVG), dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal barulah vaksin tersebut didistribusikan setelah vaksin AstraZeneca.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah melakukan koordinasi, apa saja yang harus dilakukan Indonesia guna menindaklanjuti persiapan tersebut.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu

Nantinya vaksin AstraZeneca Harus mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar dapat digunakan di Indonesia, sama halnya dengan vaksin Sinovac.

Adanya vaksin dari COVAX tentunya akan banyak membantu dari kemampuan anggaran negara, agar bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi tersebut.

Karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI bersifat gratis, untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Link Live Streaming Indonesian Idol 2021: Inilah Lagu yang Dinyanyikan 11 Finalis

Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi Covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia, yang dianggap memenuhi syarat untuk mengikuti program ini.

Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari China, Novavax dari Amerika Serikat dan Kanada, serta Pfizer dari Amerika Serikat.***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah