MEDIA BLITAR – Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat hingga ditetapkan ke level siaga pada hari Kamis, 5 November 2020.
Dikutip dari RRI.co.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan serta koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk wilayah berpotensi terdampak atas erupsi Gunung Merapi.
Untuk Kabupaten Sleman, DIY menetapkan kondisi saat ini menjadi status tanggap darurat hingga 30 November 2020.
Baca Juga: Belum Dapat BLT Subsidi Gaji Termin 2? Berikut Masalah dan Solusinya
Sementara itu, untuk Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan penetapan status untuk kondisi Merapi yang sedang siaga, seperti Kabupaten Boyolali, Magelang, serta Klaten.
Kepala BNPB, yaitu Doni Monardo menyampaikan bahwa, "Meskipun secara administrasi status keadaan darurat sedang dalam proses, pemerintah daerah telah melakukan kewaspadaan dalam mengantisipasi erupsi," ini dikutip dari RRI.co.id.
Selain itu, Doni dan timnya terus melakukan monitor untuk persiapan dan siaga untuk evakuasi warga.
Baca Juga: Naomi, Cucu Joe Biden Unggah Foto Keluarga Kebersamaan yang Menyentuh
Selain itu, evakuasi yang dilakukan di tengah pandemi, apabila dirasa tempat pengungsian berisiko, akan dilakukan pemisahan untuk kelompok tertentu, seperti kelompok rentan, seperti lansia, warga yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, anak-anak, balita dengan orang dewasa.
Secara administrasi, desa yang diperkirakan masuk dalam daerah berpotensi bahadi di DIY yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Sementara untuk tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang teridentifikasi daerah bahaya yaitu Magelang, Boyolali, dan Klaten.
Baca Juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Jokowi Nantikan Kerja Sama Strategis Antara Indonesia-AS
Untuk pintu wisata alam Bukit Klangon di Glanggaharjo, Cangkringan, Sleman telah ditutup.
Tidak hanya Bukit Klangon, wisata lereng Gurung Merapi lainnya, seperti Kaliadem, Petilasan Mbah Maridjan, serta Bukit Turgo juga telah ditutup.
Ini merupakan bentuk antisipasi terhadap status Gunung Merapi yang terus meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).***