MEDIA BLITAR - Jawa Timur, selain dikenal sebagai provinsi yang kaya akan potensi pariwisata dan keindahan alamnya, juga menyimpan kilang manis yang meroket dalam dunia industri. Meskipun sebagian besar pabrik gula di wilayah ini merupakan peninggalan kolonial Belanda, ada satu pabrik gula yang tengah mencuri perhatian.
Terletak sekitar 257 km dari Surabaya, pabrik ini memiliki pendapatan yang fantastis dengan target produksi gula yang mengesankan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang keberhasilan pabrik gula ini.
1. Estimasi Pendapatan Fantastis: Rp700 Miliar di Tahun 2021
Salah satu pabrik gula di Jawa Timur berhasil mencapai estimasi pendapatan sebesar Rp700 miliar. Angka ini bukanlah hal yang main-main, dan sumber informasi dari BPS mengonfirmasi bahwa target ini didasarkan pada produksi gula sebesar 61.000 ton dari tebu seberat 715.000 ton.
Pencapaian ini menjadi sorotan, terutama karena hampir seluruh pasokan tebu berasal dari hanya dua kabupaten dengan total luas 9.441 hektar.
2. Target Produksi Meningkat: Menyumbang 2 Persen Produksi Nasional
Pabrik gula tersebut tidak hanya mengandalkan produksi besar dari kabupaten-kabupaten pilihan, tetapi juga menetapkan target giling tebu selama 125 hari untuk mencapai kenaikan produksi sebesar 37,8 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan kenaikan rendemen hingga 25,6 persen, pabrik ini mampu menyumbang 2 persen dari produksi gula nasional. Mereka bahkan memiliki rencana ambisius untuk mencapai kapasitas produksi sebesar 95.000 ton atau 5 persen dari produksi nasional di masa mendatang.
3. Lokasi Strategis: Pabrik Gula Glenmore di Banyuwangi
Pabrik gula yang menjadi kebanggaan Jawa Timur ini terletak di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, menjadikannya pusat perhatian di tengah jarak yang cukup jauh dari Surabaya.
Pengelola pabrik ini adalah PT Industri Gula Glenmore (PT IGG), anak usaha dari PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII). Hanya sekitar 95 persen pasokan tebu berasal dari Banyuwangi dan Jember, sementara sisanya diperoleh dari perkebunan milik masyarakat sekitar.
4. Kilang Manis yang Menggairahkan Ekonomi Lokal
Dibangun pada 2012 dan diresmikan pada 2016, pabrik gula ini tidak hanya menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Dengan lahan seluas 3.140 hektare dan investasi pembangunan mencapai Rp1,7 triliun, pabrik ini memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
Lapangan pekerjaan diperluas, dengan 800 orang yang bekerja secara langsung dan musim giling membuka peluang bagi 5.000 penebang tebu dan 600 pekerja transportasi.
Artikel ini mengungkap kisah sukses pabrik gula di Jawa Timur yang tidak hanya mengukir prestasi dalam produksi gula, tetapi juga menjadi agen penggerak ekonomi lokal. Dengan target ambisius di masa mendatang, pabrik ini menandai Jawa Timur sebagai salah satu provinsi penghasil gula terbesar di Indonesia.***