Uji Klinis Vaksin Covid-19 Masih Berlangsung, Erick Thohir : Tahun Depan Siap Imunisasi Massal

7 Agustus 2020, 22:19 WIB
Erick Thohir. /

MEDIA BLITAR - Setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada akhir bulan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terkejut dan tertekan saat dibebani tanggung jawab tersebut.

Namun Erick tetap menjalankan arahan presiden, terkait dengan penanganan virus corona di Indonesia, termasuk soal vaksinnya.

Karena menurut Erick, vaksin yang sedang dipersiapkan pemerintah sebetulnya bisa saja siap pada Januari atau Februari 2021 jika uji klinis berjalan lancar.

Baca Juga: Viral Video Adegan Hot Incest Saudara Kembar The Connell Twins di Twitter, Netizen : Bukan Insect!

"Kuncinya kan protokol untuk vaksin ini harus tetap diikuti," jelas Erick Thohir, seperti dikutip MEDIA BLITAR dari kanal YouTube Najwa Shihab.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan proses uji klinis yang sedang dijalani saat ini bukan hanya dilakukan oleh Indonesia, tetapi juga berbagai negara di seluruh dunia.

Pemerintah Indonesia sendiri mengandalkan BUMN Biofarma untuk menggelar uji klinis maupun produksi massal vaksin virus corona tersebut.

Baca Juga: Terungkap Penyebab Ledakan di Lebanon, Diduga Adanya Kelalaian Dari Pemerintah Setempat

"Biofarma kerja sama dengan 4-5 lembaga, termasuk yang ada di Eropa, di Amerika, ataupun vaksin merah putih (dari) lembaga Eijkman, BPPT, dan lembaga lain," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga tetap memantau perkembangan vaksin dari negara yang pertama-tama terdampak Covid-19.

"Saya rasa sesuatu yang realitas ketika negara Tiongkok menemukan vaksinnya terlebih dahulu karena mereka yang pertama kali kena," tutur Erick.

Baca Juga: Viral di Twitter, Calon Taruna Akpol Gagal Lolos Perkara Reaktif Covid-19

Banyaknya pihak yang dilibatkan dalam pencarian vaksin ini, kata Erick, disebabkan oleh kebutuhan imunisasi bagi masyarakat Indonesia yang tidak sedikit.

"Saya rasa tidak mungkin kita bergantung hanya satu negara," jelasnya.

"Kalau dua pertiga bangsa Indonesia harus divaksin, jumlahnya itu 180-190 juta, dan satu kali imunisasi itu tidak cukup. Itu perlu dua kali," tegas Erick.

Baca Juga: Wow! Gaji Dibawah Rp 5 Juta Bakal Diberi Santunan Oleh Pemerintah, Untuk Yang Terdampak Pandemi

"Berarti kan jumlahnya lebih dari 300 juta yang harus kita lakukan, masa kita harus tergantung pada satu negara? Ya, justru kita harus berkolaborasi dengan banyak negara," sambungnya.

Demi memenuhi kebutuhan sebanyak itu, Erick mengaku telah mengupayakan penambahan produksi vaksin di Biofarma.

Dengan rekam jejak yang baik dalam penyediaan vaksin, termasuk polio di 150 negara, Biofarma digadang-gadang mampu menghasilkan 250 juta vaksin dalam setahun.

Baca Juga: Gantung Panci, Sisca Soewitomo Unggah Foto Untuk Berpamitan Dengan Para Penggemarnya

"Kita coba lakukan upgrading di Biofarma. Yang tadinya kapasitasnya 100 juta untuk Covid-19, kita mau jadikan 250 juta di Desember 2020. Alhamdulillah confirm bisa," terangnya.

Adapun imunisasi massal diperkirakan akan siap tahun depan, jika seluruh prosedur pengujian vaksin berjalan sesuai rencana.

"Uji klinis tiga (vaksin) ini yang mau kita pastikan on time semuanya," tegasnya.

Baca Juga: Wawancara Anji Dengan Hadi Pranoto, Dokter Tompi : Taik Kambing Jadi Obat Pun Akan Digadang Penemuan

"Januari-Februari tahun depan vaksin siap, jadi bisa mulai diimunisasi,"pungkas Erick.***

Editor: Ninditoo

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler