BMKG Sebut Gempa di Jepara Efek Dari Putusnya Lempeng Indo - Australia Yang Berada di Laut Jawa

7 Juli 2020, 09:19 WIB
Gempa mengguncang Jepara. //Twitter/@infoBMKG

MEDIA BLITAR - Pagi ini gempa bumi kembali dirasakan di beberapa wilayah di Indonesia. Gempa bumi kali ini terjadi di wilayah Jepara, Jawa Tengah.

Seperti dikabarkan MEDIA BLITAR sebelumnya, Selasa 7 Juli 2020, gempa terjadi sekitar pukul 05.54 WIB dari kedalaman 578 kilometer dibawah permukaan laut.

Gempa berpusat di perairan Laut Jawa, berjarak 53 kilometer dari arah barat laut Jepara.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,1 Magnitudo Mengguncang Wilayah Jepara Jawa Tengah, Warga Dihimbau Berhati-hati

Menurut informasi dari BMKG, gempa dengan kekuatan magnitudo sebesar 6,1 dengan pusat gempa terletak pada koordinat 6,12 LS – 110,55 BT, tidak berpotensi menyebabkan tsunami.

Hal ini diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dilansir melalui akun Twitternya @infoBMKG pada Selasa 7 Juli 2020, pukul 05.59 pagi.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Update Terkini Pasien Positif COVID-19 Indonesia, Jawa Timur Catat Kasus Tertinggi

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si melalui unggahan di Twitter miliknya mengungkapkan asal muasal gempa yang terjadi Jepara pagi ini.

Daryono mengungkapkan jika gempa yang terjadi di Jepara, berasal dari lempengan Indo-Australia yang berada di bawah Laut Jawa.

Lempengan Indo-Australia itu sudah menggantung, namun kemudian putus karena tarikan gravitasi.

Baca Juga: Kanye West Siap Mencalonkan Diri Untuk Maju Menjadi Presiden Amerika Serikat

"Deep focus earthquake. Slab lempeng Indo-Australia yg menukik di bawah laut jawa sudah menggantung kemudian putus karena tarikan gaya gravitasi," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @DaryonoBMKG yang diunggah pada 7 Juli 2020.

Daryono kembali mengungkapkan karena pusat gempa di bawah permukaan bumi itu hanya terjadi dalam sekali maka getaran dari guncangan dirasakan oleh wilayah yang sangat luas.

"Karena hiposenter gempa laut jawa ini dalam sekali maka spektrum guncangannya dirasakan dalam wilayah yang sangat luas," tambahnya.

Baca Juga: Kanye West Siap Mencalonkan Diri Untuk Maju Menjadi Presiden Amerika Serikat

Mendengar penjelasan dari Dr. Daryono banyak netizen yang mempertanyakan akan adanya gempa susulan atau tidak.

"Apakah ada prediksi susulan yg lbh besar pak?," ujar akun Twitter @afidhmn.

Banyak pula yang meminta Daryono kembali menjelasakan permasalahan tersebut dengan lebh detail agar dapat dipahami.

"Penjelasan detilnya ditunggu pak , terimakasih," tutur akun Twitter @inivina.

Baca Juga: Ini Dia Sapi Untuk Hewan Kurban Jokowi, Wajib Lolos Medical Check Up Lho!

Beberapa diantara lainnya juga meminta penjelasan dan kemungkinan-kemungkinan lainnya akibat terputusnya lempengan Indonesian Australia di kedalaman Laut Jawa.

Hingga berita ini diturunkan, Dr. Daryono belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai permasalahan lempengan dan ada atau tidaknya gempa susulan.***

Editor: Ninditoo

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler