Suhu Saat Sore Hingga Malam Terasa Sangat DIngin, Ini Dia Penyebabnya

5 Juli 2020, 23:29 WIB
CUACA dingin/DOK. PR /

MEDIA BLITAR - Beberapa hari belakangan ini, suhu pada malam hari di Indonesia terasa lebih dingin dari biasanya.

Terlebih jika dari sore hingga menjelang tengah malam, saking rendah suhunya, maka dinginnya pun bisa sangat menusuk tulang.

Lantas apa yang terjadi sebenarnya?

Baca Juga: Kementrian Pertanian Akan Produksi Anti Virus Corona Agustus Ini, Dengan Bahan Dasar Eucalyptus

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut pada Sabtu, 4 Juli 2020 sedang terjadi fenomena aphelion, dimana akan memberikan dampak yang bisa dirasakan di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Aphelion merupakan fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.

Fenomena ini terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Baca Juga: Perkara Makan Gorengan Saat Pandemi, Berat Badan Wanita Ini Bertambah Hingga 70 Kg

Menurut LAPAN, fenomena aphelion secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi.

Tetapi menyebutkan akan ada suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau.

"Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara. Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi," tulis LAPAN sebagaimana dikutip MEDIA BLITAR, dari akun Instagramnya.

Baca Juga: Belum Selesai Pandemi Virus Corona, Sudah Muncul Lagi Dugaan Virus Demam Babi di Sumatera

LAPAN juga menambahkan diameter Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km.

Setiap tahunnya Bumi juga berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang kemudian disebut perihelion. Fenomena ini sudah terjadi pada Januari 2020 lalu, sedangkan Aphelion terjadi bulan Juli ini.

Dikutip MEDIA BLITAR dari Space, aphelion hanya terjadi sekali dalam setahun, fenomena ini biasanya ditandai dengan hari pertama musim panas di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Baru DIkaruniai Anak Kelima, Tapi Harus Terpisah 48 Jam Lantaran Mengalami TTN

Menurut NASA, aphelion dan perihelion tidak terkait dengan musim, penduduk di Bumi tidak akan melihat perbedaan cuaca karena Bumi lebih jauh dari Matahari.***

Editor: Ninditoo

Tags

Terkini

Terpopuler