Sejarah Hari Angklung Sedunia: Ada di Sejumlah Negara hingga Jenis-Jenis Alat Musik

16 November 2022, 13:47 WIB
Sejarah Hari Angklung Sedunia: Ada di Sejumlah Negara hingga Jenis-Jenis Alat Musik/VOJ /

MEDIA BLITAR – Simak berikut sejarah Hari Angklung Sedunia yang kali ini diperingati Google Doodle, pada 16 November 2022.

Selain sejarahnya, kamu juga akan mengetahui ada jenis-jenis Angklung yang tersaji dalam artikel ini.

Angklung merupakan alat musik Sunda yang terbuat dari bambu, dan seringkali digunakan untuk menyambut berbagai acara yang digelar di Indoesia.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Angklung: Digunakan dalam Ritual hingga Dibuat dari Bambu Khusus

Namun, alat musik tradisional ini tidak dikenal di dalam negeri, ternyata juga berasal dari sejumlah negara internasional.

Sejumlah negara internasional, yakni Tiongkok, Thailand, Vietnam, India, dan Hawai, yang memiliki bentuk Anklung berbeda-beda antarsatu sama lain.

Di Indonesia khususnya Jawa Barat, alat musik Angklung telah mendapatkan hak paten dari UNESCO atas filosofi Angklung, yang terdiri atas 5M, yakni mudah didapat bahannya, murah harganya, mendidik, meriah, dan massal.

Baca Juga: Asal-Usul dan Fakta Menarik Angklung, Memperingati Hari Angklung Sedunia 16 November 2022

Selain itu, musik yang dihasilkan oleh Angklung berasal dari Pulau Bali. Lalu, dibawa ke wilayah Banten oleh Sultan Agung, hingga alat musik ini menyebar ke wilayah Jawa Barat.

Sementara, sosok Daeng Soetigna yang sempat disebut sebagai pencipta karya musik Angklung pun sebenarnya mendapatkan pengetahuan soal hal tersebut saat berada di wilayah Kuningan, Jawa Barat.

Sekitar tahun 1938, Daeng Soetigna melihat seorang pengamen yang sedang bermain alat musik Angklung, kemudian ia pun tertarik hingga mendatangi seseorang yang disinyalir merupakan sosok pembeli Angklung, yang saat itu dimiliki oleh pengamen.

Baca Juga: 9 Film yang Tayang Bulan Desember 2022, Ada Qorin hingga KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni

Sosok pembeli Angklung yang bernama Jaya itu diketahui mendapatkan alat musik tersebut dari Pulau Bali, hingga akhirnya Daeng Soetigna menemukan musik Angklung.

Diketahui, Daeng Soetigna menambahkan skala nada diatonis-kromatis Angklung yang mulanya hanya ada pentatonis (Salendro) saja.

Adapun, pertama kali mendiatoniskan alat musik Angklung sebenarnya bukan dari Daeng Soetigna, melainkan CJ Deagan yang merupakan warga Amerika Serikat.

Baca Juga: 9 Film yang Tayang Bulan Desember 2022, Ada Qorin hingga KKN di Desa Penari Luwih Dowo Luwih Medeni

Berikut 4 jenis-jenis Angklung yang dikenal dalam kebudayaan masyarakat Sunda:

1. Angklung Dogdog Lojor

Angklung ini digunakan dalam kesenian Dogdog Lojor yang sering digelar masyarakat Kasepuhan Pancer Pangawinan atau kesatuan adat Banten Kidul.

Dogdog Lojor merupakan kesenian yang sering digelar menjelang ritual bercocok tanam agar hasil panen berlimpah.

Alat musik ini pun ditemukan di sekitaran Gunung Halimun, yang menjadi salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat.

Baca Juga: Profil Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada yang Jadi Sorotan Netizen di G20 Bali

2. Angklung Kanekes

Angklung Kanekes merupakan instrumen musik tradisional yang banyak dimainkan oleh masyarakat Baduy (Kanekes) di daerah Banten.

3. Angklung Gubrag

Salah satu jenis Angklung yang terkenal lainnya adalah Angklung Gubrag, alat musik tradisional masyarakat Cipining, Kecamatan Cigudeg, Bogor.

Baca Juga: Fakta Menarik Angklung yang Kini jadi Google Doodle, Asal Usul hingga Ditakuti Pasukan Penjajah

4. Angklung Padaeng

Angklung Padaeng merupakan salah satu jenis Angklung yang diperkenalkan oleh Daeng Soetigna pada 1938-an.

Daeng Soetigna memodifikasi laras nada diatonik pada Angklung yang disesuaikan dengan sistem musik barat.***

Editor: Arini Kumalasari

Tags

Terkini

Terpopuler