7 Kumpulan Puisi Paling Menyayat Hati, Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Berikut Contohnya

25 November 2021, 10:19 WIB
7 Kumpulan Puisi Paling Menyayat Hati, Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Berikut Contohnya/ ///freepik.com/freepik/

MEDIA BLITAR – Simak 7 kumpulan puisi peringatakan Hari Guru Nasional 2021, Hari Guru Nasional ditetap melalui Keputusan Presiden RI Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

"Pertama, tanggal 25 Nopember ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional. Kedua, Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur," demikian tertulis dalam keputusan presiden tersebut.

Baca Juga: 7 Contoh Ide Unik Hadiah atau Kado Istimewa Hari Guru Nasional 25 November 2021 Simpel, Keren dan Penuh Makna

Hari Guru Nasional akan diperingati, hari ini Kamis 25 November 2021. Simak puisi, lirik Hymne Guru dan link twiibon untuk membuat ucapan saat Hari Guru Nasional 2021.

Hari Guru Nasional diselenggarakan tiap tahun pada tanggal 25 November. Perayaan Hari Guru Nasional ini berbeda dengan Hari Guru Sedunia.

Hari Guru Nasional adalah hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap perjuangan guru untuk pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Cocok Dibagikan di Story WhatsApp dan Bahan Tugasmu

Di beberapa negara lain, Hari Guru adalah hari libur, namun di Indonesia, Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur resmi.

Biasanya Hari Guru Nasional dirayakan dengan upacara di sekolah-sekolah. Di tingkat pemerintah, biasanya perayaan Hari Guru Nasional menjadi ajang untuk memberikan penghargaan seperti tanda jasa.

Mengutip Wikipedia, Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional ditetapkan Presiden Soeharto pada tanggal 25 November 1994, dengan sebuah Keputusan Presiden, yaitu Kepres Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional 25 November 2021, Simak Disini Sejarah Singkat Penetapan Hari Guru

Tema Hari Guru Nasional 2021 kali ini yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah "Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan".

Salah satu cara memberi ucapaan Hari Guru Nasional 2021 adalah dengan membuat puisi. Berikut sejumlah puisi untuk peringatan Hari Guru Nasional 2021 yang dikutip dari MEDIA BLITAR.

Keputusan presiden tentang Hari Guru Nasional ini ditandatangani oleh Soeharto pada 24 November 1994.

Tahun ini peringatan Hari Guru masih digelar di tengah masa pandemi Covid-19 sehingga digelar dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Selamat Hari Guru Nasional yang ke-27, Usung Tema Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan

1. Harapan Kami, oleh Amrizal, Dikutip dari buku Antologi Puisi Cik Gu Kota Bertuah yang disusun Komunitas Pendidikan Gruu Penggerak Angkatan 1 Kota Pekanbaru.
Harapan Kami
Semangat yang terpancar dari wajahmu
Ibarat mentari pagi yang memberikan kehangatan bagi bumi
Dengan keteladanan dan sikap asah, asih, asuh yang kau lakoni
Membuat generasi ini semakin percaya diri

Wahai guru penggerak
Semaikan bibit-bibit kebaikan pada kami
Rasa toleransi..
Tanggung jawab..
Peduli..
Mandiri..
Sikap menghargai perbedaan di antara kami
Jangan jadikan kami generasi yang terpecah belah karena perbedaan
Hingga membuat luka nestapa di dada
Yang membuat ibu pertiwi menangis lagi

Wahai guru penggerak
Di pundakmulah generasi ini menjadi generasi yang unggul
Berkolaborasilah dan berinovasilah
Untuk memajukan pendidikan negeri ini

Tuk menghasilkan generasi tanggung dan memimpin masa depan
Generasi yang membuat ibu pertiwi bisa tersenyum lagi
Yang menorehkan tinta emas untuk generasi dan bangsa ini..

Wahai guru penggerak..
Doa kami.. untukmu..

Baca Juga: 20 Kata Kata untuk Hari Guru Nasional 25 November 2021, Cocok Dijadikan Quotes dan Status WA - IG

2. Semangat Pulihkan Pendidikan oleh: AM
Untukmu bapak ibu guruku
yang selalu sabar dan tabah,
mengajar dan membimbing muridmu
Pandemi membuatmu mesti mampu
menyesuaikan dengan segala keadaan
Kini pelan-pelan, pembelajaran tatap muka dilaksanakan
Mari pulihkan pembelajaran
Tapi jangan lupa protokol kesehatan

3. Untuk Guruku karya: Ferry DP
Salam terhangat kuucap sebuah kisah.
Tentang dia yang hadir sejak mentari menyapa.
Lalui detik dengan semangat terindah.
Isi kosong dengan pengetahuan aneka rupa.
Kami datang untuk tahu.
Dia memberi kami ilmu.
Kami datang dengan angan.
Dia memberi kami masa depan.
Dari saat ini dan seterusnya.
Doa tulus kami panjatkan.
Tuhan berikan segala kebaikan
Untuk dia
Dia adalah guruku.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Hymne Guru Lengkap dengan Arti Makna Lagunya, Cocok Dinyanyikan di Hari Guru

4. Guru Zaman Now Karya: Gus Ipul
Kenapa waktu masih kecil guru mengajarkan
"Ini Budi," bukan "Ini Ipul?"
Karena guru menyadari pentingnya landasan budi pekerti
sebelum semua ilmu terkumpul.
Guru,
Bukanlah singkatan gugling dan meniru
Ada yang bilang digugu lan ditiru,
Padahal guru bukan singkatan apa-apa
Karena kerja seorang guru itu tak bisa disingkat-singkat
Karena mendidik tak bisa mendadak
Apalagi murid zaman now, gurunya pun harus guru zaman now
Tidak keras, tapi tegas. Tidak kaku, tapi seru.
Manuk menclok nang pohon waru
Bernyanyi riang lagunya Cita Citata
Tak semua orang bercita-cita jadi guru
Tapi guru adalah jembatan semua cita-cita
Ayo Kabeh sedulur, beri hormat kagem Bapak lan Ibu Guru

Baca Juga: Wali Kota Solo Blusukan ke Sekolah, Gibran Murka Pergoki Ulah Guru: Jangan Main-main, Saya Catat!

5. Sang Pengabdi oleh Zaniza
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna

Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi

Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.

Baca Juga: Bantuan Kuota untuk Pelajar dan Guru Cair, Simak Cara dan Syarat Mendaftar

6. Pahlawan yang Terlupakan, oleh Ahmad Muslim Mabrur Umar. Dilansir dari buku Puisi Pendidikan yang disusun oleh Rabiah dkk.
Pahlawan yang Terlupakan
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terkalah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api
Ia tak bertarung di medan perang

Ucap, sabar, dan kata hari menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa

Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan

Baca Juga: Hari Guru Nasional 25 November, Kemendikbud Apresiasi Dedikasi dan Inovasi Tenaga Pendidik

7. Gerbang Masa Depan, karya Ni Nengah Restari. Dilansir dari buku Goresan Pena: Antologi Puisi Pendidikan yang disusun oleh Komunitras Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kreatif Kabupaten Lombok Barat.
Gerbang Masa Depan
Aku melangkah..
Helaan napas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang

Kau datang..
Tangan halusnya menyentuh..
Meraba..
Membuai..
Membelai penuh kasih..
Hingga ke dasar hati yang dalam..
Menuntunku..
Menuju gerbang masa depan

Dengan tatanan sikap.. pengetahuan..
Dan keterampilan yang kau tebar..
Aku yang dulu bukan apa-apa..
Karena kebodohan..
Kini aku mampu berdiri tegak
Menjadi siapa.. dan siapa..

Berkat ketekunanmu dan kesabaranmu
Menorehkan ilmu..
Demi merengkuh sejuta harapan dan impian
Sungguh jasamu tak terbalaskan..

Aku tersentuh.. merenung..
Tanpa berasa butir bening menetes..
Dari sudut-sudut mataku..

Teriring sayup senandung lagu..
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Pujiku dan terima kasihku..
Untuk sang penebar ilmu
Senandung ini akan tetap tergaung
Dalam relung hati dan jagat raya ini.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler