Ajak Tetap Disiplin Prokes, Menkes: Kita Bisa Terus Turun dan Tidak Mengalami Lonjakan Seperti di Eropa

27 Maret 2021, 12:00 WIB
ILUSTRASI - Vaksinasi.* /Pikiran Rakyat/Nurhandoko/

MEDIA BLITAR -  Dalam keterangan yang diberikan setelah menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi dan jajaran kabinet di Kantor Presiden pada 26 Maret 2021. Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengajak seluruh pihak untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Meski sudah mengikuti program vaksinasi dan sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19, dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan akan mengurangi risiko terpapar Covid-19, utamanya yang berasal dari varian baru dari virus korona.

Baca Juga: 10 Juta Lebih Dosis Vaksin Sudah Disuntikkan, Menkes: di Atas 60 Tahun Tolong Segera Diajak untuk Divaksinasi

“Pesan saya kepada teman-teman, walaupun sudah divaksinasi, tolong tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Vaksinasi bukan membuat kita kebal, masih bisa terkena,” jelas Menkes Budi.

Menurut Menkes budi, dengan mengikuti vaksinasi antibodi kita sudah baik. Maka akan cepat sembuh jika terpapar Covid-19, dan tidak bergejala berat. Tetapi masih bisa menularkan ke orang lain.

Belajar dari kasus negara-negara Eropa yang mengalami kembali lonjakan kasus karena adanya varian virus baru, pemerintah sedang berupaya mempertahankan momentum penurunan kasus harian karena telah melaksanakan vaksinasi masal dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Baca Juga: Jokowi Bangun Pelabuhan Megah 700 Hektare di Ambon, Susi Pudjiastuti Layangkan Pujian Hangat

Dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan dapat membantu mencegah meluasnya Covid-19 kususnya di Indonesia.

“Diharapkan agar (kasus) kita bisa terus turun dan tidak usah mengalami lonjakan berikutnya seperti yang terjadi di Eropa. Oleh karena itu, tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sehingga adanya strain baru pun tidak usah kita khawatirkan,” tegasnya.

Hadir juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pers yang diadakan setelah rapat terbatas bersama Presiden Jokowi. Beliau menyampaikan bahwa PPKM berskala mikro diperluas ke lima provinsi lainnya.

Baca Juga: Video Lama Shandy Aulia Kena Semprot Sule Kembali Viral, Ini Klarifikasi sang Komedian

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Langkah tersebut diambil dengan mempertimbangkan data dan sejumlah perkembangan parameter penanganan pandemi terkini.

Pelaksanaan PPKM mikro mulai 23 Maret sampai 5 April. Airlangga juga menjelaskan kalau Presiden Jokowi mengarahkan untuk memperketat kriteria pelaksaan PPKM berskala mikro ini.

“Jadi nanti sesudah tanggal 5 April kita akan memperketat kriteria daripada PPKM mikro ini,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Pantas Saja Billy Syahputra Berpaling dari Amanda, Ternyata Memes Prameswari Bukan Orang Biasa

Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk selalu mengadakan vaksinasi masal sampai ke daerah-daerah. Program vaksinasi masal dilakukan demi upaya memutus penyebaran Covid-19 di tanah air.

Dengan semakin digalakkannya program vaksinasi masal, diharapkan herd immunity dapat dicapai. Perlu diketahui, herd immunity atau kekebalan komunitas adalah upaya medis untuk melindungi masyarakat dari suatu penyakit menular, seperti Covid-19 ini.

Namun hal tersebut tidaklah menjamin sepenuhnya, orang yang sudah divaksin masih ada kemungkinan terpapar Covid-19. Walau tidak bergejala parah karena antibodi sudah terbentuk, yang ditakutkan oleh pemerintah adalah menularkan ke orang lain.

Maka dari itu masih sangat penting untuk terus menjalankan terus protokol kesehatan dengan sangat disiplin untuk menanggulangi penularan Covid-19. ***

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler