Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2020, WFMH Usung Tema Investasi Kesehatan Mental

- 10 Oktober 2020, 18:24 WIB
Ilustrasi - Kesehatan mental. /PIXABAY/wokandapix
Ilustrasi - Kesehatan mental. /PIXABAY/wokandapix /

 

MEDIA BLITAR– Pada tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia setiap tahunnya sejak diperkenalkan pertama  pada tahun 1992 oleh World Federation for Mental Health (WFMH).  Pada tahun 2020 ini, hari kesehatan mental sedunia mengangkat tema investasi kesehatan mental.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah salah satu bidang kesehatan masyarakat yang paling terabaikan. Hampir 1 miliar orang di dunia memiliki gangguan kesehatan mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol yang berbahaya dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri.

Baca Juga: Gandeng Chelsea Islan, PT Pertamina Kampanyekan Deteksi Dini Kanker Payudara

Hal ini ditambah dengan kondisi pandemi yang sedang berlangsung tahun ini. Kondisi sekarang ini dapat menyebabkan orang stres serta mengganggu kesehatan mentalnya terutama bagi orang yang terdampak secara langsung kehidupannya karena COVID-19.

Dikutip dari WFMH, “Meskipun krisis COVID-19, pada awalnya, adalah krisis kesehatan fisik, ia juga memiliki bibit krisis kesehatan mental yang besar, jika tidak ada tindakan yang diambil. Kesehatan mental yang baik sangat penting untuk berfungsinya masyarakat di saat-saat terbaik. Ini harus menjadi yang terdepan dan menjadi pusat respons setiap negara terhadap dan pemulihan dari pandemi COVID-19. Kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh masyarakat telah sangat terpengaruh oleh krisis ini dan menjadi prioritas untuk segera ditangani. " Ringkasan Kebijakan Perserikatan Bangsa-Bangsa: COVID-19 and the Need for Action on Mental Health, Mei 2020.”

Baca Juga: KSPI Ambil Langkah Konstitusional Tolak RUU Cipta Kerja

Menurut Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, “Dunia menerima konsep jaminan kesehatan universal. Kesehatan mental harus menjadi bagian integral dari UHC. Tidak ada yang boleh ditolak aksesnya ke perawatan kesehatan mental karena dia miskin atau tinggal di tempat terpencil.”

Baca Juga: Kamu Sedang Depresi? Ini Penjelasan Gejala Fisiknya

Pernyataan ini mensyaratkan bahwa di dalam keadaan darurat kesehatan global saat ini tidak seorang pun yang boleh ditolak perawatan kesehatan mentalnya. Dukungan psikososial dan rencana nasional kesehatan mental perlu membahas konsekuensi kesehatan mental dari pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap warga.

Halaman:

Editor: Disca Betty Viviansari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x