Sempat Dikabarkan Koma, Kim Jong Un Kembali Muncul Ke Publik: Beri Perintah Tentang Virus Corona

- 29 Agustus 2020, 21:07 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. / The Korea Herald

MEDIA BLITAR – Dikala pandemi Covid-19 belum seutuhnya lenyap, setiap negara melakukan berbagai cara untuk mengatasi virus ini, mulai dari membuat kebijakan yang diberlakukan di negaranya sampai berusaha menciptakan vaksin. Kabar terbaru datang dari Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan telah memerintahkan pasukan militernya untuk menembak siapa saja yang berada di dekat perbatasan Korea Utara-China dalam jarak satu kilometer.

Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran virus Corona di negara tersebut. Hingga saat ini belum terdapat laporan mengenai berapa banyak orang yang terkena virus corona di Korea Utara. Dan negara ini mengklaim bahwa disana sama sekali belum ada warganya yang terpapar virus corona.

Baca Juga: Bertambah 3.330 Kasus, Simak Update Kasus Virus Corona di Indonesia Hari Ini 29 Agustus 2020

Meskipun negaranya terbebas dari Covid-19, Kim Jong Un telah memberikan instruksi untuk menembak siapa saja yang berani mendekati perbatasan Tiongkok. Perbatasan Korea utara salah satunya adalah kota Haeryong yang berbatasan dengan Kota Jiameidao, Tiongkok.

Kebijakan terbaru ini muncul abar di tengah klaim bahwa dirinya sedang koma. Seorang diplomat Korea Selatan menyebut Jong Un sudah koma selama beberapa waktu dan meragukan keaslian foto-foto terbarunya.

Berdasarkan keterangan salah satu penduduk di Provinsi Hamgyong, kebijakan itu berlaku di sepanjang perbatasan antara Korea Utara dan China sampai pandemi Corona berakhir.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Untuk Pelajar dan Dosen, Begini Cara Mendaftarnya

Berita dugaan mengenai kebijikan tersebut dilaporkan oleh Radio Free Asia (RFA) dari berbagai sumber di Korea Utara.

"Polisi di Kota Hoeryong mengumumkan pemberitahuan darurat dari Kementerian Jaminan Sosial, yang mengatakan mereka akan membunuh siapa saja yang berada dalam jarak satu kilometer dari perbatasan Korea Utara-China, terlepas dari apapun alasan mereka berada di sana," katanya yang dikutip dari Mirror, Jumat 28 Agustus 2020.

"Setelah mengumumkan deklarasi tersebut, departemen kepolisian mengatakan pada publik bahwa 'Virus Corona telah menyebar ke mana-mana, kecuali negara kita jadi musuh
mencoba menyusup ke perbatasan dengan mengirimkan virus'," lanjutnya.

Baca Juga: Marvel Berduka, Berikut 4 Film yang Pernah Dibintangi Chadwick Boseman

Tak hanya itu, pihak departemen kepolisian setempat pun menekankan bahwa penduduk disana harus melaporkan jika ada orang asing ataupun aktivitas dari musuh. Mereka juga menegaskan untuk saling mengingatkan antar penduduk Korea Utara.

Kebijakan itu diterapkan di seluruh perbatasan Korea Utara-China yang panjangnya sekitar 1.400 kilometer dan membentang di empat provinsi. Menurut sumber tersebut, polisi yang berada di perbatasan sudah mengirim amunisi tambahan untuk membantu menjalankan kebijakan baru tersebut.

Berdasarkan laporan Radio Free Asia (RFA), perwakilan militer Korea Utara membenarkan adanya kebijakan baru tersebut. Melalui telegram, Komando Tertinggi memberitahu pasukan militernya untuk membunuh siapa saja yang berada dalam jarak satu kilometer dari perbatasan Korea Utara-China, yang dimulai sejak 26 Agustus 2020 lalu.

***

Editor: Ninditoo

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x