Mendampingi Joe Biden, Kamala Harris Siap Menghadapi Brutalnya Calon Petahana Donald Trump

- 12 Agustus 2020, 10:32 WIB
Calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Kamala Harris sebagai calon wakil presiden (cawapres), Selasa 11 Agustus 2020
Calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih Kamala Harris sebagai calon wakil presiden (cawapres), Selasa 11 Agustus 2020 /Joe Biden

MEDIA BLITAR - Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden memilih Senator Kamala Harris sebagai pasangannya.

Setelah menempuh sejumlah tahapan, kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden akhirnya resmi memilih Senator Kamala Harris sebagai pasangannya dalam Pilpres AS 2020.

Diketahui Harris merupakan perempuan kulit hitam dan keturunan Asia pertama yang bertarung dalam Pilpres AS sebagai calon wakil presiden.

Baca Juga: Niat Baik Untuk Memberikan Obat Covid-19, Anji Malah Mesti Berurusan Dengan Kepolisian

Wanita berambut sebahu ini telah lama dianggap sebagai kandidat yang paling diunggulkan untuk mengisi posisi calon wakil presiden AS.

Bahkan, mantan Jaksa Agung California tersebut dikenal sebagai sosok yang gencar menyerukan reformasi kepolisian di tengah protes anti-rasisme.

Berbekal pandangan politik dan pengaruhnya, Senator California keturunan India-Jamaika ini akan mendampingi Joe Biden dalam menghadapi "keberingasan" calon petahana Donald Trump, pada pemilihan presiden, 3 November mendatang.

Baca Juga: Bantuan Sosial Produktif UMKM Sebesar Rp 2,4 Juta Cair Bulan Ini, Namun Masih Terkendala Data

Setelah dipilih, Harris dijadwalkan melakukan debat terbuka dengan pasangan Trump, yaitu Mike Pence, pada 7 Oktober mendatang di Salt Lake City, Utah. Adapun Mike Pence saat ini masih menjabat sebagai wakil presiden.

Lalu siap Kamala Harris? Perempuan berusia 55 tahun ini hengkang dari persaingan bakal kandidat presiden pada Desember 2019 lalu.

Dia sempat berselisih dengan Biden dalam debat internal Partai Demokrat, terutama perihal hubungan kerja sama Biden dengan sejumlah mantan senator yang memilih segregasi ras.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Mengancam Indonesia, RUU Cipta Kerja Dinilai Bisa Menjadi Solusi Pemulihan Dampak

Lalu siap Kamala Harris? Perempuan berusia 55 tahun ini hengkang dari persaingan bakal kandidat presiden pada Desember 2019 lalu.

Dia sempat berselisih dengan Biden dalam debat internal Partai Demokrat, terutama perihal hubungan kerja sama Biden dengan sejumlah mantan senator yang memilih segregasi ras.

Dikutip dari Galamedia.com, Harris mengatakan dirinya selalu nyaman dengan identitasnya dan menggambarkan dirinya sebagai "seorang Amerika".

Baca Juga: Penemuan Bangunan Bersejarah Berupa Susunan Batu, Ditemukan Di Bawah Proyek Stasiun Utama Bekasi

Pada 2019, dia mengatakan kepada harian Washington Post bahwa politisi seharusnya tidak dikotak-kotakkan berdasarkan warna kulit atau latar belakangnya.

"Poin saya, saya adalah saya. Saya merasa baik dengan diri saya. Mungkin ada perlu menerka-nerka, namun saya merasa baik dengannya," terang dia.

Harris yang berkuliah selama empat tahun di Universitas Howard, akhirnya mendapat gelar sarjana hukum di Universitas California, Hastings, dan memulai kariernya di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda.

Baca Juga: Supaya BLT Rp 600 Ribu Untuk Pegawai Cepat Cair, Ini Langkahnya Dari BPJS Ketenagakerjaan

Dia kemudian menjadi jaksa distrik untuk San Francisco pada 2003. Ia lalu terpilih sebagai perempuan petyama dan warga Afrika-Amerika pertama yang menjabat jaksa agung Negara Bagian California, negara bagian yang penduduknya paling banyak di AS.

Dalam dua masa jabatan sebagai jaksa agung, Harris meraih reputasi sebagai salah satu bintang Partai Demokrat. Dia menggunakan momentum itu guna meraih jabatan senator junior yang mewakili California pada 2017. Saat itu Harris merupakan perempuan kulit hitam kedua yang terpilih.***

Editor: Ninditoo

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x