Keranjingan Minum Milk Tea, Gadis 18 Tahun Koma!

- 10 Juni 2020, 15:33 WIB
ILUSTRASI minuman berbahan boba.*
ILUSTRASI minuman berbahan boba.* /Pixabay/

MEDIA BLITAR - Milk Tea merupakan minuman yang nikmat apabila disajikan dengan boba dan topping lainnya. Milk tea juga menjadi minuman favorit semua kalangan, mulai usia muda hingga dewasa sekalipun.

Namun yang harus diwaspadai, jika dikonsumsi secara berlebihan ternyata sangat tidak baik dan sangat beresiko untuk kesehatan.

Seperti di Taiwan, seorang gadis berusia 18 tahun koma dan harus dilarikan ke rumah sakit, karena keranjingan minuman milk tea yang diminum setiap hari selama selama satu bulan penuh.

Baca Juga: Peroleh 11,8 Persen, Ganjar Pranowo Enggan Bahas Hasil Survey Elektabilitas Bursa Capres

Dilansir Pikiran-Rakyat.com via laman Mothership, gadis tersebut selalu rutin memesan dua gelas milk tea setiap hari selama satu bulan penuh.

Gadis dengan nama samaran Tian Tian (18), yang diketahui memiliki berat badan 125 kilogram itu, diharuskan segera dibawa ke rumah sakit karena mengalami koma setelah meminum milk tea.

Menurut kronologi, pada 2 Mei 2020 lalu, Tian Tian ditemukan tak sadarkan diri lalu dibawa melalui ambulans ke Rumah Sakit Ruijin di Jiading, Taiwan untuk melakukan mendapat pertolongan pertama.

Baca Juga: Google Maps Luncurkan Fitur Baru, Agar Pengguna Aman Saat Pandemi

Setelah melihat tingkat tekanan darahnya, staf medis darurat mencurigai bahwa Tian Tian koma karena gula darah tinggi.

Ia lalu segera mendapat perawatan di ruang Unit Perawatan Intensif Darurat (EICU).

Saat hasil tes darah keluar, staf medis menemukan bahwa kadar gula darah Tian Tian sekitar 25 kali lebih tinggi daripada orang biasa.

Dilaporkan juga bahwa Tian Tian mengalami gejala seperti mulut kering, mual, dan bahkan poliuria (keinginan untuk sering buang air kecil) lebih dari seminggu sebelum komanya.

Baca Juga: PLN Tak Memberikan Informasi Kenaikan Listrik, Melanggar UU Perlindungan Konsumen

Laporan berikutnya mengungkapkan bahwa Tian Tian menderita berbagai komplikasi seperti gula darah tinggi, syok serta kerusakan ginjal, dan hidupnya tergantung pada perawatan dokter.

Atas instruksi yang diberikan oleh Direktur Lu Yiming dari Departemen Darurat, tim EICU melakukan serangkaian tindakan penyelamatan seperti intubasi trakea, ventilasi mekanis, resusitasi cairan, dan hemodialisis di tempat tidur perawatannya.

Tian Tian menghabiskan proses perawatan dalam lima hari dan perlahan sadar tanpa memerlukan bantuan ventilator.

Baik kadar glukosa darahnya dan indikator tes darah secara bertahap kembali normal.

Baca Juga: Penjualan Menurun, Sektor Bisnis Properti Turut Menjadi Dampak COVID-19

Diketahui bahwa Tian Tian kehilangan 35 kilogram berat badannya setelah menjalani perawatan.

Pada 1 Juni, Tian Tian dipindahkan ke Rumah Sakit Nanxiang untuk perawatan lebih lanjut.

Dia juga berjanji kepada tim EICU di rumah sakit Ruijin bahwa dia tidak akan pernah minum milk tea lagi.

Menurut Direktur Lu, tim EICU sebelumnya telah merawat tiga kasus pasien sakit kritis dengan kadar gula darah yang sangat tinggi seperti Tian Tian.

Pasien-pasien tersebut pun dinyatakan memiliki kelebihan berat badan, tidak mengontrol asupan makanan dan tidak tahu bahwa mereka menderita diabetes.

Lu menyarankan anak muda, terutama mereka yang kelebihan berat badan, untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat.

Ia menambahkan, setiap orang harus mengurangi minuman manis, berolahraga lebih rutin dan menjalani pemeriksaan fisik secara teratur untuk menilai risiko mereka terkena diabetes.

Ibunda dari Tian Tian turut membuka suara, bahwa anaknya memang tidak pernah berolahraga dan telah memesan dua gelas milk tea dalam sebulan.

Kini setelah anaknya berhasil pulih ia sangat bahagia dan akan membantu mengontrol Tian Tian dalam setiap asupan gizinya.*

Editor: Ninditoo

Sumber: Mothership


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x