Kisah Hassan Al-Khalaf, Anak 11 Tahun yang Terpaksa mengungsi dari Ukraina Seorang Diri

- 13 Maret 2022, 13:36 WIB
Senyum Hassan Al-Khalaf Setelah Tiba di Slovakia/Reuters/Radovan Stoklasa
Senyum Hassan Al-Khalaf Setelah Tiba di Slovakia/Reuters/Radovan Stoklasa /

 

MEDIA BLITAR - Invasi Rusia kepada Ukraina telah memaksa warga Ukraina untuk pergi meninggalkan tanah airnya. 

Tak terkecuali Hassan Al-Khalaf, bocah yang masih berusia 11 tahun, terpaksa pergi dari Ukraina seorang diri ke Slovakia. 

Beruntungnya, Hassan berhasil sampai ke tujuan dengan selamat, setelah dirinya bertemu dan memutuskan untuk ikut dengan rombongan pengungsi yang mengarah ke tujuan yang sama. 

Cerita Hassan yang telah tiba di Slovakia awal bulan Maret lalu sontak menjadi sorotan media, setelah pihak kepolisian setempat mengunggah kisah Hassan di media sosial Facebook. 

Baca Juga: Amerika Serikat Siap Beri F-16 ke Polandia Jika Mau Kirim MiG-29 ke Ukraina

Melalui unggahannya, pihak kepolisian menyebut Hassan sebagai "Pahlawan".

Hassan yang tiba di Slovakia pada awal Maret menarik perhatian media, setelah kepolisian setempat mengunggah kisahnya di Facebook dan menyebutnya sebagai "pahlawan".

Dalam perjalanannya menuju Slovakia, ia dan beberapa pengungsi lainnya menempuh perjalanan menaiki kereta api dan dilanjutkan dengan berjalan kaki dari daerah Zaporizhzhie, Ukraina bagian Tenggara. 

Baca Juga: Beredar Kabar TNI akan Bantu Ukraina Lawan Rusia, Ini Faktanya

Ia menyebut bahwa yang menjaga motivasinya tetap tinggi adalah pesan dari ibunya. 

"Saya punya harapan dari ibu yang ingin saya pergi," kata Hassan saat diwawancarai sebelum tampil sebagai tamu dalam demonstrasi pro-Ukraina di ibu kota Slovakia, Bratislava, pada Jum'at, 11 Maret 2022.

"Asa itu menuntun saya selama perjalanan," kata dia lewat penerjemah.

"Saya ingin berterima kasih kepada para relawan, karena mereka membantu orang-orang yang tidak mereka kenal," kata Hassan, yang berharap dapat bertemu ibunya lagi.

Baca Juga: Surat Resmi Perpisahaan Roman Abramovich, Bikin Haru: Keuntungan Penjualan Chelsea untuk Korban Perang Ukraina

"Saya percaya bahwa akan ada akhir yang bahagia."

Hassan terpaksa menempuh perjalanan seorang diri, karena ibunya harus merawat neneknya di rumah, sedangkan ayahnya sendiri sudah meninggal. 

Demi kesalamatan anaknya, ibu Hassan menyuruhnya untuk menyelamatkan diri ke Slovakia. 

Total perjalanan yang harus ditempuh Hassan adalah 1.000 kilometer menuju Slovakia, negara tersebut dipilih karena sang kakak laki-lakinya tengah menempuh pendidikan di negara tersebut. 

Baca Juga: Ramai Konflik Ukraina dan Rusia, Sum 41 Batalkan Jadwal Konser Mereka di Ukraina dan Rusia

Menurut Reuters, Hassan hanya membawa tas plastik, paspor, dan catatan nomor telepon yang tertulis di telapak tangannya setibanya di Slovakia. 

"(Cerita) ini membuat kami meneteskan air mata. Dia jadi pahlawan terbesar tadi malam," kepolisian Slovakia menulis pada 5 Maret setelah Hassan terlihat di perbatasan.

Saat artikel ini ditulis, diperkirakan sebanyak 2,5 juta pengungsi yang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangganya di Uni Eropa. 

Baca Juga: 4 Negara Paling Aman Didiami dari Ancaman Perang Dunia 3 atau Bentrok Rusia-Ukraina, Indonesia?

Tak hanya Slovakia, negara tujuan para pengungsi tersebut adalah Polandia, Hungaria, dan Rumania. 

Di Slovakia sendiri, telah ada 176.000 orang pengungsi yang telah ditampung pemerintah. 

Invasi Ukraina ini menjadi penyebab krisis pengungsi terbesar di sejarah Eropa sejak perang dunia kedua.

***

Editor: Arini Kumalasari

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x