MEDIA BLITAR - China diprediksi akan menghadapi lebih dari 630.000 kasus COVID-19 per hari jika negara itu ngotot untuk meninggalkan kebijakan nol toleransi serta mencabut pembatasan perjalanan.
“Pada saat ini, kita tidak siap menghadapi strategi 'membuka diri,” laporan hasil penelitian Universitas Peking dilansir dari Antara oleh MEDIA BLITAR, Minggu 28 November 2021.
Kesimpulan itu terungkap dalam laporan hasil penelitian para matematikawan Universitas Peking yang dimuat dalam China CDC Weekly terbitan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.
Para peneliti itu mengatakan China tak akan sanggup mencabut pembatasan perjalanan tanpa vaksinasi yang lebih efisien atau pengobatan khusus.
Baca Juga: Muncul Varian Baru COVID-19 Omicron Ternyata Punya Gejala Ringan Tapi Cepat Menyebar
Dengan menggunakan data selama Agustus dari Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Israel, mereka menilai potensi dampak apabila China mengadopsi taktik pengendalian pandemi yang diterapkan negara-negara itu.
Kasus harian di China akan mencapai sedikitnya 637.155 jika menerapkan strategi pandemi AS, kata laporan itu.
Jika mengikuti Inggris, jumlah kasus di China akan mencapai 275.793 per hari dan jika mengikuti Prancis, kasus hariannya menjadi 454.198.