Mereka juga menyebut penelitian untuk membiakkan 'burung hias langka' ini sebagai makanan dimulai pada musim semi 2019. Citra satelit waktu itu menunjukkan proyek konstruksi baru di Peternakan Bebek Kwangpho.
Baca Juga: Utusan AS Desak Korea Utara Hentikan Segala Provokasi dan Uji Coba Rudal
Seorang peneliti kementerian pertanian Korea Utara membahas kemajuan proyek pada Juli 2020, menekankan daging angsa hitam memiliki lebih banyak protein dan lebih mudah dicerna daripada daging lainnya.
Peneliti mengungkapkan bahwa daging angsa hitam mengandung zat kesehatan langka seperti imunoglobulin, asam linoleat dan senyawa dengan sifat “anti-kanker”.
Media pemerintah belum menunjukkan bagaimana daging angsa hitam akan didistribusikan atau apakah lebih banyak peternakan angsa sedang dibangun di bagian lain negara itu.
Solusi ini bertujuan mengatasi kegagalan pertanian dalam menyediakan pasokan makanan yang memadai ke seluruh negeri dan pembatasan COVID-19 yang sebagian besar memblokir makanan dan impor lainnya sejak awal 2020.
Sebelumnya, Kim Jong Un telah memerintahkan menyita setiap butir beras dari masyarakat Korea Utara. Hal itu dilakukan dengan alasan untuk upaya pertanian, menurut anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh mata-mata tentang keadaan darurat.
Dilansir dari Kantor Berita Pusat Korea melalui AP, Kim telah meminta maaf atas situasi “tegang” dan kekurangan pangan yang dihadapi warga Korea Utara.
Baca Juga: VIRAL di Twitter, Netizen Ini Rencanakan Tinggal di Panti Jompo Fancy, Ternyata Ini Alasannya