MEDIA BLITAR – Dunia penerbangan, tentu diiringi dengan pesawat-pesawat mumpuni dan telah teruji.
Dan baru-bari ini, pada hari Senin 6 September 2021, Regulator penerbangan Singapura mengatakan, bahwa pihaknya akan menyetujui kembalinya layanan Boeing Co (BA.N) 737 MAX lebih dari dua tahun setelah pesawat itu, dilarang terbang.
Hal ini, menandakan bahwa Singapura menjadi negara terbaru di kawasan Asia Pasifik yang melakukan penerbangan bersama pesawat itu.
Seperti yang diwartakan oleh Reuters, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bila persetujuan tersebut, didasarkan pada operator, seperti halnya pihak Singapore Airlines Ltd (SIAL.SI) yang mematuhi arahan kelaikan udara dan persyaratan pelatihan awak penerbangan tambahan.
Seperti yang dilaporkan, bahwa Singapura mengandangkan 737 MAX pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal. Kemudian, persetujuan untuk pengembaliannya datang beberapa bulan setelah model itu, kembali ke layanan di Amerika Serikat dan Eropadan mengikuti pencabutan pesanan grounding baru-baru ini di negara lain, termasuk Australia, Fiji, Jepang, India, dan Malaysia.
Baca Juga: Luncurkan Penyelam Usai Badai Ida, Upaya Temukan Sumber Tumbahan Minyak di Pantai Teluk AS
Dilaporkan jika China adalah pasar terbesar di kawasan yang belum menyetujui pengembalian 737 MAX, meskipun pada bulan lalu dilaporkan bahwa Boeing melakukan penerbangan uji di negara itu.
Sementara itu, disampaikan maskapai dalam sebuah presentasi pada bulan Mei, jika Singapore Airlines memiliki enam pesawat dan berencana untuk menerima pengiriman hingga delapan lagi, pada tahun keuangan yang berakhir pada 31 Maret 2022.
Singapore Airlines mengatakan pada hari Senin, bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan CAAS dan regulator terkait lainnya dalam beberapa minggu mendatang, untuk memenuhi persyaratan untuk mengembalikan pesawat 737 MAX ke layanan.