penolakan itu karena Korea Utara khawatir terhadap efek samping dari vaksin AstraZeneca.
Korut memang negara yang tertutup, sehingga mereka tidak melaporkan satupun kasus Covid-19 dan menerapkan langkah-langkah pencegahan virus dengan ketat.
Ini termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Baca Juga: Gayeng Bareng Ganjar Pranowo: Hari Gini Ngomongin Capres? Lagi Covid, Saya Malu
Institute for National Security Strategy mengatakan Korea Utara tidak berminat dengan vaksin buatan China karena khawatir vaksin mereka tidak efektif.
Namun, Korea Utara justru tertarik dengan vaksin buatan Rusia.
Sementara itu pihak Korea Utara mengaku tetap akan berkomunikasi dengan PBB terkait program COVAX untuk menerima vaksin dalam beberapa bulan mendatang.
"Kami terus berkoordinasi dengan otoritas DPRK (Korut) untuk membantu menanggulangi pandemi Covid-19," ujar juru bicara aliansi Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), salah satu pelopor inisiatif COVAX.***