Alasan Korea Utara Tolak Tegas Bantuan Vaksin COVID-19 dari China, Mereka Khawatir

- 3 September 2021, 21:22 WIB
 Foto ilustrasi, Alasan Korea Utara Tolak Tegas Bantuan Vaksin COVID-19 dari China, Mereka Khawatir
Foto ilustrasi, Alasan Korea Utara Tolak Tegas Bantuan Vaksin COVID-19 dari China, Mereka Khawatir /pixabay

MEDIA BLITAR - Korea Utara tegas menolak sekira 3 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac Biotech buatan China. Hal itu disampaikan UNICEF, Rabu 1 September 2021.

Mengingat PBB melalui Children's agency telah mengoordinasikan pengiriman vaksin melalui Program COVAX ke negara-negara berpenghasilan rendah yang masih rendah angka realisasi vaksinasinya.

Dengan demikian Korea Utara mengatakan vaksin itu sebaiknya dikirim ke negara-negara yang terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Menurut dr Faheem Younus Begini Cara Untuk Perawatan Pasien Covid-19

Padahal, vaksin dinilai cukup penting bagi masyarakat agar dapat bertahan melawan badai penularan COVID-19.

Pada Juli 2021 Korea Utara juga menolak kiriman vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca.

Menurut Kementerian Publik Korea Utara melakukan penolakan itu merujuk pada pasokan vaksin Covid-19 global yang terbatas dan masih terjadinya lonjakan kasus di tempat lain.

Baca Juga: WHO Menjelaskan Suntikan Vaksin Penguat Dosis Ketiga Hanya Untuk Melindungi Masyarakat Rentan Covid-19

Tak hanya itu menurut think tank Korea Selatan yang berafiliasi dengan agen mata-mata Korea Selatan,

penolakan itu karena Korea Utara khawatir terhadap efek samping dari vaksin AstraZeneca.

Korut memang negara yang tertutup, sehingga mereka tidak melaporkan satupun kasus Covid-19 dan menerapkan langkah-langkah pencegahan virus dengan ketat.

Ini termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.

Baca Juga: Gayeng Bareng Ganjar Pranowo: Hari Gini Ngomongin Capres? Lagi Covid, Saya Malu

Institute for National Security Strategy mengatakan Korea Utara tidak berminat dengan vaksin buatan China karena khawatir vaksin mereka tidak efektif.

Namun, Korea Utara justru tertarik dengan vaksin buatan Rusia.

Sementara itu pihak Korea Utara mengaku tetap akan berkomunikasi dengan PBB terkait program COVAX untuk menerima vaksin dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami terus berkoordinasi dengan otoritas DPRK (Korut) untuk membantu menanggulangi pandemi Covid-19," ujar juru bicara aliansi Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), salah satu pelopor inisiatif COVAX.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah