Bumil Berpotensi Alami Persalinan Prematur Jika Terpapar Virus Covid-19, Benarkah?

- 25 Februari 2021, 15:42 WIB
ILUSTRASI - Ibu hamil di masa pandemi*
ILUSTRASI - Ibu hamil di masa pandemi* / Daniel Reche/Pixabay/

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa persalinan prematur lebih mungkin terjadi untuk bumil yang dites menunjukkan hasil positif Corona.

“Penemuan bahwa infeksi Covid tidak meningkatkan risiko lahir mati atau kematian bayi meyakinkan,” kata Professor Christoph Lees, seorang ahli kebidanan di Imperial.

Baca Juga: Polisi Dalami Insiden Penembakan Cengkareng Menewaskan Tiga Orang

Professor Christoph Lees yang menjalankan penelitian tersebut menyatakan diagnosis Covid yang dicurigai atau dikonfirmasi terkait kelahiran prematur bumil lebih tinggi. Tetapi hal tersebut tidak sepenuhnya jelas.

Penelitian tersebut mengamati 4.004 perempuan yang melahirkan di rumah sakit Inggris dan Amerika Serikat antara Januari – Agustus 2020 lalu.

Semua perempuan telah mengonfirmasi virus corona, 2.398 di antaranya di AS, dan 1.606 di Inggris. Di Inggris ada 23 keguguran dan delapan lahir mati, sama dengan angka 1,4 dan 0,5 persen.

Baca Juga: Andin Curigai Aldebaran Saat Reina Katakan Tes DNA, Nino Lapor Polisi! Trailer Ikatan Cinta RCTI

Di AS ada lima keguguran dan 10 lahir mati, atau sekitar 0,2 dan 0,4 persen. Studi tersebut menyatakan proporsi kehamilan yang dipengaruhi oleh bayi lahir mati, kecil untuk usia kehamilan bayi atau kematian neonatal dini sebanding dengan data historis dan kontemporer di Inggris dan AS.

Di Inggris, bumil sudah dirawat dengan amat hati-hati selama pandemi karena dokter tidak yakin apakah mereka menghadapi risiko lebih tinggi sebab Covid-19 atau tidak.

NHS menempatkan mereka dalam kelompok rentan secara klinis serta menyarankan kepada mereka untuk tetap tinggal di rumah sebanyak mungkin dan ketat dalam mengikuti jarak sosial.***

Halaman:

Editor: Rezky Putri Harisanti

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah