Khawatir Rusia Invasi Ukraina, Presiden Prancis Kunjungi Putin

7 Februari 2022, 13:06 WIB
Presiden Prancis/ Khawatir Rusia Invasi Ukraina, Presiden Prancis Kunjungi Putin //Reuters/ John Tyes//

MEDIA BLITAR - Sebagai upaya diplomasi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, berangkat ke Moskow pada Senin, 7 Februari 2022. 

Macron berencana melakukan dialog bersama Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk meredakan ketegangan di perbatasan Ukraina. 

Hal ini memicu kekhawatiran para pemimpin Barat atas kemungkinan Rusia akan melakukan invasi ke Ukraina. 

Baca Juga: Utusan Vladimir Putin Bertemu Jokowi, Kerjasama Besar Ditandatangani RI-Rusia di Bidang Apa Saja?

Selama seminggu terakhir, Macron telah menghubungi berbagai negara sekutu, pemimpin Ukraina, dan Putin sendiri. 

Setelah melakukan kunjungan di Rusia, rencananya Presiden Macron akan bertolak menuju ibukota Ukraina, Kiev. 

Kegiatan yang dilakukan Macron ini dinilai akan sangat memalukan jika tidak membuahkan hasil. 

Baca Juga: Dinilai Menyiksa Ikan, Produsen Akuarium Prancis Berhenti Produksi Akuarium yang Bentuknya Begini

“Kami sedang menuju sarang Putin, dalam banyak hal ini adalah adu untung,” kata salah satu sumber yang dekat dengan Macron kepada Reuters.

Dilaporkan bahwa Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 personil tentara di dekat perbatasan Rusia - Ukraina. 

Hal ini dilakukan Rusia sebagai tuntutan kepada NATO dan Amerika Serikat untuk menolak Ukraina yang ingin bergabung menjadi salah satu anggota persekutuan mereka.

Baca Juga: Buntut Konflik Ukraina-Rusia, Amerika Kirim 3.000 Pasukan Untuk Perkuat NATO

Menurut sumbe terpercaya, tujuan lain Macron mengunjungi Rusia ini adalah untuk mengulur waktu setidaknya beberapa bulan. 

Tercatat akan diadakan pemilu di bulan April di beberapa negara Eropa, seperti Hungaria, Slovenia, dan yang paling penting bagi Macron, Prancis. 

Presiden Macron sendiri punya reputasi sering melakukan diplomasi secara mendadak sejak ia menjabat pada 2017.

Baca Juga: Konflik NATO - Rusia Kian Memanas, Presiden Turki: Saya Hari Kami Dapat Menyelesaikan ini Secara Damai

Selama lima tahun terakhir, ia berupaya untuk menghadapi dan membujuk Putin. 

Tindak-tanduk Macron mendapat kritikan dari negara-negara Eropa Timur yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet. 

Mereka pernah menderita puluhan tahun dibawah pemerintahan komunis Soviet sehingga sikap Macron yang ramah terhadap Rusia mendapat respon kurang baik.***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler