MEDIA BLITAR - Rusia dianggap melanggar setelah 8 anggota misi Rusia dikabarkan tertangkap karena indikasi melancarkan fitnah. Tak mau tinggal diam Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO meminta seluruh negara yang menjadi anggotanya mewaspadai segala bentuk upaya ‘fitnah’ yang digaungkan oleh Rusia.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis 7 Oktober 2021 mengungkapkan hal ini melalui siaran pers, menyusul insiden pengusiran delapan anggota misi Rusia untuk NATO.
Baca Juga: NATO Minta Anggotanya Waspada Ancaman Fitnah Rusia yang Semakin Menjadi-jadi
Stoltenberg menegaskan pengusiran itu tidak terkait dengan kejadian tertentu karena kedelapan anggota tersebut adalah "pejabat intelijen Rusia yang tak diakui”, bahkan diduga pula aktivitas yang dilakukan oleh 8 anggota ini tak ada hubungannya dengan kewenangan mereka.
“Keputusan ini tidak terkait dengan peristiwa tertentu, namun kini kami melihat beberapa kali, peningkatan aksi fitnah Rusia, dan oleh sebab itu kami mesti waspada,” ungkapnya saat konferensi pers.
“Aktivitas delapan anggota tersebut tidak sesuai dengan akreditasi mereka,” kata Stoltenberg yang menggambarkan hubungan dengan Rusia berada di titik terendah mereka sejak berakhirnya Perang Dingin.
“Itu karena tabiat Rusia. Kami melihat tindakan agresif mereka,” katanya, merujuk pada pembangunan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan apa yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap Traktat Senjata Nuklir Jarak Menengah (INF Treaty).
Baca Juga: Korea Utara Akan Pulihkan Hotline Untuk Memperbaiki Hubungann Dengan Korea Selatan